Perdana Kala Pandemi, Shalat Jumat Berjamaah di Istana
Presiden Jokowi menjadi salah satu makmum shalat Jumat di masjid Istana Kepresidenan.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra
Masyarakat Muslim ibu kota diperbolehkan untuk mulai menjalankan ibadah shalat Jumat berjamaah di masjid, per Jumat (5/6) ini. Selain masjid yang berada di tengah permukiman warga, masjid di lingkungan perkantoran pun mulai menggelar ibadah jamaah Jumat bagi pegawainya. Tak terkecuali masjid di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.
Ibadah shalat Jumat berjamaah mulai digelar di Masjid Baiturrahim, yang terletak di sisi barat Istana Merdeka. Ini menjadi shalat Jumat perdana yang diadakan di lingkungan istana kepresidenan Jakarta setelah ajakan untuk beribadah di rumah mulai digaungkan presiden pada 15 Maret 2020 lalu, terlebih setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota berlaku.
Di tengah jamaah yang jumlahnya dibatasi di Masjid Baiturrahim, terdapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai makmum. Presiden yang mengenakan kemeja puting lengan panjang dan peci hitam pun tampak tetap mengenakan masker saat beribadah Jumat.
Tiba pukul 11.47 WIB, Presiden Jokowi lantas menjalani pemindaian suhu tubuh sebelum masuk ke dalam ruangan masjid. Begitu masuk, Jokowi terlihat menjalankan shalat sunah tahiyyatul masjid. Adapun yang bertindak sebagai imam dan khatib dalam shalat Jumat kali ini yaitu Sudarjat dan bertindak sebagai muazin yaitu Apif Syarif Hidayat.
Dalam khotbahnya, khatib mengajak jamaah untuk terus meningkatkan iman dan takwa setelah beribadah puasa di bulan Ramadan. Khatib juga berharap agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.
"Saat ini bangsa Indonesia dan seluruh bangsa-bangsa di dunia sedang menghadapi ujian yang sangat berat dari Allah SWT, yaitu pandemi Covid-19. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama ini semua akan segera berakhir," kata khatib.
Shalat jumat kali ini memang berbeda dibanding sebelum-sebelumnya. Selain pengecekan suhu tubuh bagi setiap jamaah yang masuk masjid, titik shalat antarjamaah pun diatur berjarak. Selain itu, jemaah juga membawa perlengkapan salat masing-masing, telah berwudu sebelum ke masjid, serta mengenakan masker.
Selain itu, kapasitas masjid untuk sementara waktu dibatasi menjadi hanya 150 jemaah dari kapasitas sebelumnya sebanyak 750 jamaah. Di sejumlah titik di sekitar lokasi masjid juga terlihat sarana cuci tangan baik menggunakan sabun maupun hand sanitizer dan tisu antiseptik yang dapat digunakan para jamaah.
Sehari sebelumnya, pada Kamis (4/6), Presiden Jokowi telah lebih dulu meninjau kesiapan penerapan prosedur kenormalan baru di Masjid Baiturrahim, Istana Kepresidenan Jakarta.
"Kita harapkan nanti apabila salat Jumat sudah dimulai lagi di Masjid Baiturrahim ini betul-betul sudah siap melaksanakan tatanan normal baru, adaptasi kebiasaan baru," kata Jokowi, Kamis (4/6).
Pihak istana juga mengantisipasi adanya jamaah yang tidak tertampung shalat Jumat di Masjid Baiturrahim. Demi menampung seluruh jamaah, pihak istana menyediakan lima titik shalat jumat sekaligus. Masjid Baiturrahim dikhususkan untuk presiden dan perangkat yang menempel, sedangkan empat lokasi lain untuk pegawai di lingkungan istana.