Jabar Telah Kemas 946 Ribu Bansos Pangan

Targetnya, bansos disalurkan ke 1,4 juya rumah tangga sasaran.

Antara/Didik Suhartono
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menyelesaikan penyaluran tahap pertama bantuan sosial (Bansos) tunai dan pangan kepada Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menyelesaikan penyaluran tahap pertama bantuan sosial (Bansos) tunai dan pangan kepada Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS), baik warga di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang rutin tercatat oleh pemerintah sebagai ekonomi bawah maupun non DTKS. Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Divre Jabar Lilik Nurcholiq mengatakan, pihaknya hingga kini sudah mengemas 946 ribu bansos pangan dari target 1,4 juta KRTS non DTKS.


Saat ini sisanya dalam proses pengepakan dari tiga gudang Bulog di Cimindi (Kota Cimahi), Paseh (Kabupaten Sumedang), dan Gedebage (Kota Bandung). Bantuan itu akan segera diserahkan kepada PT Pos Indonesia yang ditunjuk sebagai penyalur bansos.

"Selama ini tidak ada kendala yang berarti (dalam pengepakan). Kekurangan penyaluran, sekitar 500 ribu (pak bansos), saat ini sedang diproses di tiga gudang untuk disalurkan ke hub PT Pos Indonesia," ujar Lilik kepada wartawan akhir pekan ini.

Berbagai produk dalam bansos pangan provinsi mulai dari beras, mie instan, terigu hingga gula, disuplai dari petani/produsen di Jabar. Pengadaan berasal dari seluruh wilayah Jabar.

Sementara menurut Kepala Regional V Jabar dan Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah, pihaknya mendapatkan tugas untuk menyalurkan bansos kepada kurang lebih 396 ribu KRTS DTKS dan sekitar 1,4 juta KRTS non DTKS. Hingga Jumat (5/6), kata dia, sebanyak lebih dari 600 ribu paket bansos sudah disalurkan kepada KRTS non DTKS terdampak Covid-19. Sementara bagi KRTS DTKS sudah tersalurkan hampir seluruhnya, sehingga totalnya, bansos Jabar yang sudah disalurkan adalah lebih dari 900 ribu atau hampir satu juta paket pangan dan tunai.

"PT Pos Indonesia bekerja sama dengan Perum Bulog sudah menyalurkan barang, uang, dan telur untuk lebih dari 600 ribu KRTS non DTKS. Kami sangat tergantung dengan dropping dari Bulog dan siap menyalurkan kapan pun," papar Helly.

Helly menjelaskan, PT Pos menyediakan 472 gudang/hub untuk menerima dropping dari Bulog dan siap menyalurkan (bansos) kepada 1,4 juta KRTS non DTKS bekerja sama dengan ojol (ojek online) dan mitra Pos lain. Seperti Karang Taruna dan aparat setempat untuk memperlancar dan mempercepat pendistribusian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler