Pemkab Semarang Bahas Santri Kembali ke Pondok

Santri kembali ke pondok dibahas Pemkab Semarang.

EPA/Fully Handoyo
Pemkab Semarang Bahas Santri Kembali ke Pondok. Foto Ilustrasi: Santri
Rep: S Bowo Pribadi Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang segera membahas kesiapan pondok pesantren (ponpes) yang ada di daerahnya, dalam menyambut momentum ‘santri kembali ke pondok’.

Setelah beberapa bulan terakhir aktivitas para santri juga diliburkan akibat situasi pandemi Covid-19, kini sudah saatnya aktivitas pendidikan para santri di pondok juga kembali berjalan, namun dengan protokol kesehatan dan protokol pencegahan dalam situasi pendemi Covid-19.

“Oleh karena itu, Pemkab Semarang perlu untuk membahas kesiapan ponpes dalam menyambut ‘santri kembali ke pondok’ tersebut,” ungkap Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, di Ungaran, kabupaten Semarang, Senin (8/6).

Sekda mengatakan, beberapa waktu lalu --bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang—pemkab memfasilitasi para santri Kabupaten Semarang yang pulang dari Gontor, Kediri dan sebagainya.

Maka Pemkab Semarang juga akan mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut kedatangan pasar santri dari luar daerah, yang akan kembali mondok di sejumlah pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.

“Rencananya, besok pagi (red; Selasa 9 Juni 2020), pemkab akan mengkoordinasikan untuk membahas mebersama dengan pengurus Rabhitah Maahid Islamiyah (RMI), pengelola pondok pesantren se-Kabupaten Semarang serta stakeholder terkait lainnya,” kata Soni, panggilan akrab Gunawan Wibisono.

Ia juga menyampaikan, Pemkab Semarang tentunya akan memperlakukan hal yang sama terhadap mereka (red; para santri), paling tidak dalam hal protokol kesehatan dan pencegahan standar sebelum mereka memasuki tempat pendidikannya di pondok pesantren.

Termasuk juga mengkoordinasikan untuk penerimaan para santri yang kembali dari luar daerah di Kabupaten Semarang tersebut.

Selanjutnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas juga akan mensupervisi lingkungan pondok masing- masing, terkait dengan bagaiman tata kehidupan di pondok yang baru menggunakan standar protokol kesehatan dan protokol pencegahan Covid-19.

Supervisi dalam hal ini, juga terkait dengan kesiapan berbagai fasilitas di pondok pesantren. “Misalnya terkait dengan bagaimana penerapan physical distancing di lingkungan pondok, lalu bagaimana pembiasaan perilaku menjaga kesehatan dengan kebiasaan mencuci tangannya,” kata sekda.

Demikian juga, lanjutnya, pada saat pertama datang nanti juga harus ada pemeriksaan kesehatan standar pencegahan, kepada para santri yang kembali ke pondoknya, paling tidak pemeriksaan suhu tubuh dan sebagainya.   

“Saya kira itu yang akan kami persiapkan, dan besok rencananya akan kita koordinasikan, tinggal nanti kapan waktu dimulainya kembali aktivitas pendidikan di pesantren yang ada di Kabupaten Semarang tersebut,” lanjut sekda.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler