Pelindung Mata Bisa Turunkan Risiko Penularan Covid-19
Pelindung mata belum banyak digunakan oleh masyarakat saat pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kacamata pelindung, pelindung wajah (face shield), dan alat pelindung mata lainnya bisa menurunkan tingkat risiko penularan Covid-19. Temuan itu terungkap dari hasil tinjauan sistematis dan meta analisis terhadap 172 studi dari 16 negara yang baru-baru ini diterbitkan di The Lancet.
Virus corona jenis baru yang menjadi penyebab Covid-19 paling umum ditularkan melalui hidung dan mulut. Tapi, Joseph Fair, seorang kontributor dan ahli virus NBC News, mengatakan bahwa dirinya kemungkinan tertular corona selama penerbangan yang penuh penumpang dari New York ke New Orleans, Amerika Serikat.
Fair mengatakan, kala itu ia telah melakukan pencegahan maksimal, seperti memakai masker dan sarung tangan. Namun, ia tak menggunakan pelindung mata serta duduk bersebelahan dengan orang lain.
"Hal itu terjadi biasanya karena kontak. Anda menyentuh sesuatu, dan Anda menggosok mata lalu Anda tertular," kata Fair kepada Today, pada medio Mei lalu.
Berdasarkan temuan studi yang dipublikasi di The Lancet, sebagaimana dilansir Today, selain menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, menggunakan pelindung mata ternyata bisa menurunkan risiko penularan Covid-19 untuk tenaga medis. Misalnya, penggunaan kacamata pelindung, visor, dan pelindung wajah.
Menurut studi tersebut, risiko penularan rata-rata berkurang dari 16 persen menjadi 5,5 persen pada orang yang menggunakan kacamata, pelindung wajah, dan alat pelindung mata lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak memakainya. Kendati demikian, menurut penulis studi, penggunaan pelindung mata pada masyarakat umum masih jarang digunakan. Padahal itu bisa "efektif dalam pengaturan masyarakat".
Namun, menurut penulis studi, tidak ada cara tunggal untuk melindungi diri 100 persen dari Covid-19. Penulis menyarankan agar mengombinasikan sejumlah cara pencegahan, mulai dari menjaga jarak fisik, mencuci tangan, menggunakan masker, hingga memakai pelindung mata.
Kombinasi tindakan pencegahan itu dinilai amat penting dilakukan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti orang yang bekerja di sektor publik atau mereka yang sering menaiki transportasi umum.