Tak Perlu Takut dengan Jenazah Pasien Corona

Masyarakat diimbau tak takut dengan pengurusan jenazah corona.

Putra M. Akbar/Republika
Tak Perlu Takut dengan Jenazah Pasien Corona. Foto: Petugas mengangkat peti jenazah pasien suspect Corona di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura Muh Hanifurrohman meminta masyarakat tidak perlu merasa takut dengan jenazah orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Sebab, jenazah tersebut telah melalui prosedur kesehatan ketika dimakamkan.

Ia meminta masyarakat tidak perlu takut ketika berhadapan dengan jenazah Covid-19.
"Jenazah ini tidak akan menularkan Covid-19 ke yang lain. Prosedur kesehatan harus kami (petugas pemulasaran jenazah) lalui dengan baik," ujarnya saat konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat (12/6).

Baca Juga


Ia mengaku, pihaknya melakukan perawatan sebaik-baiknya dengan Dinas Pemakaman. Dengan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan, pihaknya memastikan menggunakan baju alat pelindung diri (APD) cover for all termasuk pakaian Hazmat. Kemudian, dia melanjutkan, jenazah tersebut dimasukkan kantong mayat dan setiap tahap pelaksanaan permakaman, jenazah disemprot dengan disinfektan.

Di satu sisi, ia menegaskan jenazah yang meninggal dunia akibat Covid-19 tidak perlu dimandikan. Ia mengklaim pemulasaran jenazah di RSIJ sudah syari dan diterima Tuhan YME. Jadi, ia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir atau dimandikan sendiri dan berpikir seakan-akan kalau dikafani pihaknya maka permakaman tidak sah.

"Ini kondisi darurat. Insya Allah Allah sah secara syari, maka masyarakat tidak perlu cemas dengan pelayanan perawatan jenazah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler