Menjajal Performa Morris Garage Ignite
Interior MG ZS Ignite ini dibalut dengan material yang terkesan mewah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maret lalu, MG (Morris Garage) resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia. Sebagai gebrakan awal, brand asal Inggris ini menandai kehadiranya lewat peluncuran produk MG ZS. Pekan ini, Republika berkesempatan untuk menjajal performa dan fitur dari mobil kompak SUV yang ditawarkan dengan harga di bawah Rp 300 juta itu.
Pertama jumpa, desain ekterior MG ZS memang penuh pesona. Meski ukuran roda terlihat terlalu kecil atau kurang proporsional namun itu sangat wajar mengingat ukuran velg dan ban tentu akan berdampak pada harga. Artinya, kalau konsumen masih ada sisa anggaran dan ingin tampilan luar terasa sempurna, mungkin sektor kaki-kaki ini bisa jadi hal pertama yang bisa di-upgrade sesuai selera.
Di luar urusan roda, secara keseluruhan tampilan luarnya terbilang elegan. Terlebih, jenama yang bermarkas di Birmingham tersebut cukup mampu memainkan garis desain dengan apik dan mampu menyematkan pemanis chrome dengan bijak di sekujur body.
Apalagi, mobil ini juga dilengkapi dengan lampu headlight dan taillight yang manis dan ikonik. Varian yang dijajal Republika merupakan varian tertinggi atau MG ZS Ignite. Pada varian ini, tampilanya juga ditunjang oleh roofrail yang menjanjikan fungsi dan estetika.
Tampilan depan didukung oleh desain grille dan bumper yang apik. Sedangkan pada bagian buritan, tampilanya terlihat manis dan minimalis karena handle pintu bagasi didesain secara terintegrasi dengan logo MG. Apalagi, bagian belakang mobil ini pun dilengkapi dengan lambang bendera Inggris atau Britania Raya yang mempertegas histori brand ini.
Untuk masuk ke dalam kabin, pengendara masih harus menekan tombol pada remot smart key. Namun, untuk menyalakan mesin, pengemudi tak perlu meenggunakan anak kunci karena varian ini telah menerapkan fitur Push Start Button.
Sebelum masuk pada bangku kemudi, pengendara akan disambut oleh pemilik brand MG. Karena, pada pilar B bagian bawah, terdapat stiker identitas dari mobil ini. Dalam stiker itu, tertulis bahwa mobil itu diproduksi oleh Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC Motor). Tak heran, MG mampu memasarkan produk ini dengan harga yang terbilang miring karena SAIC yang merupakan perusahaan milik pemerintah Cina itu telah mengakuisisi MG pada 2008.
Nah, dari sini, rasanya perlu dibuktikan apakan produk ini lebih didominasi oleh nuansa khas Eropa atau Cina. Pada sisi eksterior, memang terlihat bahwa intervensi Eropa cukup mendominasi aspek desain.
Lewat kesempatan ini, Republika pun mencoba menggali pada bagian mana peran pabrikan Cina yang dikenal mahir dalam hal efisiensi dan pemangkasan harga. Saat pertama duduk di bangku kemudi, ternyata nuansa Eropa masih cukup kental. Mengingat, interior MG ZS Ignite ini dibalut dengan material yang terkesan mewah.
Apalagi, tuas lampu sein pun terletak pada sisi kiri kemudi khas Eropa sehingga pengemudi yang terbiasa menggunakan mobil dengan tuas lampu sein di kanan perlu untuk memperhatikan hal ini.
Saat mulai melaju dalam beragam kondisi, performa mesin serta suspensi dan peredaman kabin terbilang cukup. Tidak terlalu agresif dan advance namun juga tidak menyiksa pengendara. Mengingat, mobil ini memang mobil praktis dan fungsional yang tidak terlalu mengedepankan soal performa sehingga dapat hadir dalam rentang harga yang reasonable.
Namun, mobil ini sudah dilengkapi dengan adjustable electric steering. Artinya, intensitas power steering pada mobil ini dapat disesuakan sesuai dengan selera atau kondisi jalan. Total, ada tiga mode power steering mulai dari yang paling ringan untuk perkotaan dan yang lebih berat untuk memberikan kestabilan dalam kecepatan tinggi.
MG ZS menggunakan mesin 1,5 liter DOC 4-silinder 16 katup VTi-TECH dengan tenaga maksimum sebesar 114HP. Mesin 15S4C ini juga didukung dengan torsi sebesar 150Nm. Soal harga, MG ZS Excite ditawarkan dengan harga Rp 255.800.000 (OTR Jakarta), sedangkan MG ZS Ignite ditawarkan dengan harga Rp 289.800.000.
Sejumlah hal yang cukup menyenangkan dari mobil ini adalah karena adanya fitur Auto ON/OFF Headlamps. Ini memang fitur sederhana namun sangat bermanfaat saat memasuki sebuah terowongan yang gelap pada siang hari.
Selain itu, MG ZS varian tertinggi ini juga dilengkapi dengan Panoramic Sunroof yang dapat dibuka dengan mudah lewat tombol intuitif. Dengan fitur ini, maka nuansa kabin selama perjalanan pun dapat lebih hidup dan variatif.
Tapi sayang, rupanya mobil ini belum menerapkan fitur Electronic Parking Brake. Padahal, fitur ini cukup mampu memanjakan pengemudi untuk mengaktifkan rem parkir dengan effortless.
Tak hanya itu, MG ZS pun belum dilengkapi dengan Central Console Armrest. Artinya, tangan kiri pengemudi nampaknya kurang dimanjakan karena selain masih harus mengaktifkan rem parkir dengan menarik tuas konvensional, tangan kiri pengemudi pun tak mendapat tempat untuk sejenak bersandar pada armrest selama perjalanan.
Meski demikian, pengendara dimanjakan oleh teknologi cruise control dan entertainment system yang telah menunjang fitur Apple CarPlay serta fungsi Apple Siri. Mobil dengan konfigurasi bangku dua baris ini pun mencoba memanjakan penumpang belakang dengan ukuran jok yang sangat akomodatif dan legroom serta headroom yang cukup lega.
Secara keseluruhan, MG ZS mampu menjadi produk yang perlu diperhitungkan untuk kelas harga di bawah Rp 300 juta. Dengan hadirnya produk dari jenama yang lahir pada 1924 ini, maka masyarakat Indonesia pun semakin memiliki opsi yang variatif sesuai dengan selera, kebutuhan dan kemampuan masing-masing.