Ulama Muslim Kutuk Eratnya Hubungan UEA dan Israel

Israel membuat warga Palestina kehilangan kampung halamannya.

EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Ulama Muslim Kutuk Eratnya Hubungan UEA dan Israel. Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Persatuan Ulama Muslim Internasional, Ali Qaradaghi, mengutuk eskalasi normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel. Kritik kerasnya disampaikan lewat akun Twitter-nya.

Baca Juga


Israel telah mengokupasi wilayah Palestina selama beberapa dekade terakhir. Aksi bersenjata Israel membuat warga Palestina kehilangan kampung halamannya.

"Kami masih bersama keadilan dan melawan penindasan. Hentikan penindasan dan agresi," kata Qaradaghi, dilansir di Middle East Monitor, Selasa (16/6).

Qaradaghi merasa kecewa atas eratnya hubungan UEA dengan Israel. Padahal, Israel menjajah Palestina yang notabene negara mayoritas Islam seperti UEA.

"Anda (UEA) memeluk mereka para Zionis dan menghina mereka yang benar-benar beriman," kata Qaradaghi dalam kritikannya.

Peta Palestina versi arogansi Trump - (Republika)

Pesawat UEA tiba di Bandara Ben Gurion, Israel, pada 9 Juni. Pesawat tersebut terbang langsung dari Abu Dhabi ke Israel.

UEA mengeklaim pesawat itu membawa suplai medis untuk warga Palestina demi melawan penyebaran virus corona. Namun, Palestina tak mengetahui adanya pengiriman tersebut hingga akhirnya ditolak.

Selama beberapa tahun belakangan, sejumlah menteri Israel melakukan kunjungan ke negara-negara Timur Tengah. Menlu Bahrain bahkan meminta agar Israel diterima di Timur Tengah.

Sementara itu, Israel juga disebut membuka misi diplomatik dengan Oman. Kondisi ini mendapat kritik keras Palestina. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler