Bundesliga Siapkan Hak Siar Lokal dengan Harga Lebih Murah
Kontrak baru hak siar Bundesliga diperkirakan hanya bernilai 4,3 miliar euro.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Liga Jerman, Bundesliga, berencana memfinalisasi pemegang hak siar pertandingan selama empat musim mulai 2021/22 kepada stasiun televisi lokal dengan harga yang lebih murah dibandingkan sebelumnya. Kanal berbayar Sky, kepunyaan grup Comcast Corp asal Amerika Serikat, diperkirakan tetap menjadi pemegang hak siar utama bersama layanan streaming DAZN, menurut sumber internal, seperti laporan Reuters, Ahad (21/6).
Sedangkan Amazon, yang mulai menyiarkan beberapa pertandingan lewat kanal streaming sejak musim dilanjutkan tanpa penonton di tengah pandemi Covid-19, dilaporkan tidak memainkan peranan besar dalam penentuan hak siar kali ini.
Penentuan hak siar Bundesliga tersebut diperkirakan bakal mendapat sorotan banyak pihak, mengingat itu menjadi kesepakatan pertama setelah pandemi mengganggu banyak liga top Eropa.
Kontrak yang saat ini berlaku hingga akhir musim depan, bernilai 4,64 miliar euro (sekira Rp 73,8 triliun). Harganya meningkat 85 persen dibanding sebelumnya, meliputi kontrak hak siar untuk televisi, radio dan kanal daring untuk pertandingan-pertandingan dua kasta tertinggi Jerman.
Sedangkan untuk kontrak baru diperkirakan hanya bernilai 4,3 miliar euro. Majalah sepak bola Jerman Der Kicker menyebut kisaran nilai kontrak 4,2 sampai 4,4 miliar euro.
Bundesliga menjadi liga top pertama yang melanjutkan kompetisi musim 2019/20 setelah tertangguhkan karena pandemi Covid-19. Bayern Munchen sudah dinobatkan menjadi juara pada tengah pekan lalu.
Pertandingan yang digelar tanpa penonton memiliki sisi plus minus bagi para pemegang hak siar. Sebab dengan kondisi baru itu para suporter jelas akan berada di depan televisi. Tribun stadion yang kosong membuat atmosfer pertandingan menjadi sepi dibanding biasanya. Padahal Bundesliga dikenal dengan pertandingan yang hampir seluruh stadionnya dipenuhi penonton.