2 Bisikan Sedih dan Bahagia Rasulullah SAW untuk Fatimah
Rasulullah SAW membisikkan dua hal sedih dan bahagia ke Fatimah.
REPUBLIKA.CO.ID, Kedudukan Fatimah bagi Rasulullah SAW sangat menonjol dan istimewa. Kitab-kitab sirah banyak yang mengabadikan kedekatan keduanya.
Satu hari, istri Rasul, Aisyah, bercerita tentang perlakuan Nabi kepada Fatimah di depan para istrinya. Ketika istri-istri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW, lalu datang Fatimah Ra sambil berjalan, mirip jalannya Rasulullah SAW. Ketika melihat putrinya itu, Rasulullah menyambutnya seraya berkata:
"Selamat datang, putriku." Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fatimah menangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fatimah tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fatimah: ''Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secara khusus di antara istri-istrinya, kemudian engkau menangis!"
Ketika Nabi SAW pergi, Aisyah bertanya kepadanya: "Apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu?" Fatimah menjawab: "Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah SAW." Aisyah berkata: "Ketika Rasulullah SAW wafat, aku berkata kepadanya: "Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu itu?"
Fatimah pun menjawab: "Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Alquran sekali dalam setahun, dan sekarang dia memeriksa bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahuluimu."
Fatimah berkata: "Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan berkata: 'Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin wanita-wanita kaum Mukmin atau umat ini?' Fatimah berkata: 'Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat'."
\Seperti halnya sang ibu, kemana pun Fatimah setia merawat Rasul. Termasuk ketika Nabi sakit sepulang dari Perang Uhud. Ketika dalam perjalanan haji terakhir tahun 11 Hijriyah, Nabi jatuh sakit. Saat itulah Nabi membisikkan sesuatu ke telinga puterinya.
Bisikan pertama membuatnya sedih, dan kedua berupa kabar gembira. Kabar tak sedap yang diterimanya, yakni Rasul membisikkan kepada puterinya ihwal kematian sang Rasul yang tak akan lama lagi. Tapi saat Nabi membisikkan kabar bahwa Fatimahlah orang pertama yang akan berkumpul dengan Rasul di alam baka, sontak Fatimah bahagia. Soal dua kali bisikan ini, ia ceritakan kepada ibu kandungnya.
Tak lama setelah wafatnya Nabi SAW, Fatimah meninggal dunia, pada tahun itu juga, persis enam bulan pasca-wafatnya Nabi. Saat itu, usia Fatimah 28 tahun, dan dimakamkan Ali bin Abi Thalib di Janat Al Baqih (Madinah).
Fatimah telah menjadi simbol segala yang suci dari kaum hawa, juga pada konsepsi manusia yang paling mulia. Karenanya, Nabi pernah menyatakan bahwa Fatimah akan menjadi "Ratu segenap wanita yang berada di surga."