ACT Kirim Tiga Armada ke Aceh Bantu Pengungsi Rohingya

Bantuan makanan dan air dibawa untuk manusia perahu yang menepi di Pantai Seunuddon.

ANTARA FOTO/RAHMAD
Sejumlah anak-anak etnis Rohingya menanti tes kesehatan di tempat penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Punteuet, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (26/6).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan tiga armada kemanusiaan untuk membantu penanganan imigran Rohingya di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dan pangan.

ACT mengirimkan humanity food truck, humanity water truck, dan sebuah pikap kabin ganda yang diberangkatkan langsung dari Wakaf Distribution Center di Gunung Sindur, Parung, Kabupaten Bogor, menuju Lhokseumawe, Aceh Utara.

Tim Disaster Emergency Response Aksi Cepat Tanggap Daryadi Kuncoro menerangkan tiga armada kemanusiaan tersebut akan mendukung pelayanan dapur umum dan aksi dermawan dalam memenuhi kebutuhan pengungsi Rohingya.

Humanity food truck akan menyediakan hidangan bergizi dan humanity water truck guna mendukung kebutuhan air bersih bagi rombongan 'manusia perahu' yang menepi di pesisir Pantai Seunuddon itu. "Atas dukungan sahabat dermawan, kami berikhtiar memberikan yang terbaik. Sejak beberapa tahun sebelumnya, kejadian serupa, Aksi Cepat Tanggap juga melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk membantu etnis Rohingya," kata Daryadi.

Dia mengatakan, dalam pemberangkatan bantuan ini para relawan yang bertugas juga telah melakukan tes cepat dan mengantongi surat keterangan sehat dan hasil tes bebas Covid-19.

Mereka juga dibekali perlengkapan kesehatan, seperti masker dan penyanitasi tangan. "Di tengah pandemi Covid-19 ini, kami juga tetap mengikuti peraturan yang berlaku," tambah Daryadi. Tim diperkirakan akan tiba di Lhoksumawe dalam waktu 3-4 hari.

Pengungsi Rohingya saat ini berada di kantor bekas imigrasi di Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah Aceh meminta seluruh lembaga kemanusiaan untuk berperan termasuk tim ACT yang juga terus berkomunikasi dengan lembaga berkait.

Langkah ACT dalam membantu pengungsi Rohingya sudah dilakukan sejak 2012, kemudian 2015 ketika ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Aceh Utara. ACT juga hadir langsung di Bangladesh saat eksodus besar-besaran etnis Rohingya pada Agustus 2017 dengan memberikan sejumlah bantuan, mulai dari pangan, beaguru, hingga tempat tinggal.

Hingga kini, beragam bantuan untuk pengungsi Rohingya mulai dari pangan, kesediaan sumber air melalui sumur wakaf, pendidikan melalui beaguru dan pengiriman mushaf Alquran. Bantuan terus dikirimkan baik kepada mereka yang terisolasi di Rakhine, Myanmar, atau pun di kamp pengungsian di Cox's Bazar.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler