Pangeran Harry Mulai Homesick
Pangeran Harry rindu berada di samping ayah dan neneknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duke dan Duchess of Sussex membuat keputusan besar awal tahun ini, ketika mereka mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan. Pangeran Harry dan Meghan Markle akhirnya pindah dari tempat tinggal sementara mereka di Pulau Vancouver ke Los Angeles pada Maret utuk memulai kehidupan baru.
Tetapi penyesuaian itu nampaknya tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan karena pandemi Covid-19 membatasi gerak mereka. Seperti mayoritas penduduk dunia, Pangeran Harry dan Meghan terisolasi di rumah dan tidak dapat bersua dengan keluarga atau teman-teman dekatnya. Meski memang, keduanya tetap sibuk dengan pekerjaan di yayasan nirlaba yang mereka rintis, Archewell, dan fokus pada masalah Black Lives Matter dan isu-isu penting rasial dan sosial.
Bisa dipahami bahwa Meghan sangat bahagia bisa kembali ke kampung halamannya di Los Angeles. Apalagi ibunya, Doria Ragland, dilaporkan ikut pindah bersama Sussex dan membantu mengasuh Archie.
Tetapi berbeda dengan Pangeran Harry. Menurut Andy Tillet dan Dyland Howard, penulis buku 'Royals At War: The Inside Story of Harry and Meghan's Shocking Split With House of Windsor' pangeran Harry masih berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan barunya.
Pandemi virus Covid-19 nyatanya memperumit perjuangan Harry, karena ia tidak bisa di samping keluarga terutama sang ayah, Pangeran Charles, yang sempat dinyatakan positif COVID-19 serta neneknya, Ratu Elizabeth.
Pandemi juga menyadarkan Duke of Sussex bahwa "Charles dan Ratu tidak akan hidup selamanya" dan Harry terus "dihantui dengan rasa bersalah" lantaran tidak bisa berada di samping mereka saat ini. Perjalanan masih sangat sulit karena pandemi tidak diketahui akan berakhir kapan.
Pangeran Harry juga dilaporkan telah berbicara dengan Pangeran William tentang masalah yang dia dan Meghan hadapi di Los Angeles, khususnya insiden keamanan dan privasi. Pangeran William pun dilaporkan khawatir dengan kesejahteraan dan keselamatan Harry dan Meghan.
Melansir laman Observer, Selasa (30/6), Pangeran Harry juga dilaporkan mengalami 'cabin fever', istilah untuk menggambarkan berbagai perasaan negatif akibat terlalu lama terisolasi di rumah atau tempat tertentu. Jika kasus positif di Los Angeles terus bertambah, kemungkinan besar akan semakin lama mereka melakukan isolasi mandiri.
Begitu pembatasan sosial dicabut, Harry dan Meghan bisa kembali melakukan semua rutinitasnya kembali. Meghan berharap suaminya akan mencintai kehidupan baru mereka begitu kondisi kembali normal, sehingga mereka dapat pergi hiking, bertemu dengan teman-teman, pergi ke pantai dan lainnya.