Kritik Hamilton Soal Ketidakadilan Rasial Bukan untuk Rival
Hamilton satu-satunya pembalap kulit hitam di F1.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia enam kali Lewis Hamilton mengungkapkan kritik yang ia suarakan tentang ketidakadilan rasial dan kurangnya keberagaman di Formula 1 (F1) bukanlah ditujukan kepada para rivalnya. Hamilton, satu-satunya pembalap kulit hitam di F1, menjadi salah satu yang vokal mendukung gerakan Black Lives Matter yang dipicu kematian George Floyd, warga keturunan Afrika-Amerika yang tewas karena kebrutalan polisi di Minneapolis.
"Aku melihat kalian yang tetap berdiam diri, beberapa dari kalian para bintang besar tetap diam di tengah ketidakadilan," kata Hamilton beberapa waktu lalu terkait kasus George Floyd.
Hamilton kemudian menjelaskan lewat video yang dirilis Daimler, induk perusahaan Mercedes, Kamis, yang meluncurkan inisiatif We Care, We Do, We Move.
"Orang-orang menganggap itu sepertinya aku tujukan kepada para pembalap," kata Hamilton seperti dikutip Reuters. "Aku bukan demikian. Itu ditujukan untuk keseluruhan industri ini. Dan itu adalah hal yang telah lama aku sadari dan tidak ada seorang pun yang melakukan apa-apa terhadap itu.
Hamilton mengaku telah melihat orang-orang yang diam untuk waktu yang sangat lama. Menurut dia, sekarang bukanlah saatnya untuk diam. Ini saatnya membantu menyebarkan pesan, dan waktunya bersatu. Dunia, kata dia, membutuhkan suara sebanyak mungkin untuk mendorong perubahan.
"Itu benar-benar panggilan untuk mereka yang ada di dalam industri untuk akuntabilitas, untuk semua brand. Mereka perlu berbuat lebih banyak. Olahraga ini perlu melakukan yang lebih banyak. FIA perlu berbuat lebih banyak. Kita semua perlu berbuat lebih banyak. Jadi itu sebenarnya pesannya," kata dia menegaskan.
Hamilton dan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, akan mengenakan overall dan livery mobil berwarna hitam sepanjang musim ini sebagai salah satu kampanye tim Mercedes dalam melawan rasialisme dan ketidaksamaan derajat.
F1 pun tak ingin ketinggalan ambil bagian, pada seri pembuka di Austria akhir pekan ini, mereka akan mengenalkan inisiatif #WeRaceAsOne sebagai komitmen olahraga balap itu mempromosikan keberagaman dan kesetaraan.
Para pebalap F1 lainnya, yang merespons komentar Hamilton dengan pendapat mereka masing-masing soal melawan rasialisme, akan menunjukkan dukungan yang lebih pada akhir pekan nanti. Lando Norris dari tim McLaren mengusulkan para pembalap berlutut, menyimbolkan pesan mereka, sebelum balapan dimulai di Red Bull Ring.