Inggris Buka Kembali Tempat Hiburan Malam

PM Inggris memperingatkan warganya yang akan ke tempat hiburan malam

EPA-EFE / WILL OLIVER
Orang-orang memadati pantai pada musim terpanas tahun ini mencapai 32,6 derajat celcius, setelah masa pelonggaran pembatasan sosial akibat coronavirus, di Bournemouth, Inggris, Rabu (24/6).
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mendesak seluruh warga Inggris untuk bertindak secara bertanggung jawab atas pembukaan kembali tempat hiburan malam atau pub di Inggris akhir pekan ini. Johnson juga memperingatkan warganya untuk berkerumun untuk menghentikan penyebaran virus corona baru atau Covid-19. 

Baca Juga


"Saya sangat berharap bahwa orang-orang akan berperilaku bertanggung jawab dan menikmati musim panas dengan aman," kata Johnson kepada radio LBC dikutip laman Channel News Asia, Jumat (3/7). Dia kembali menegaskan bahwa risiko penularan virus masih ada di luar rumah.

"Kami pikir kami dalam kondisi baik, tetapi pesan saya adalah, jangan mengacaukannya sekarang," ujar Johnson.

Fase terbaru dalam pembukaan kembali ekonomi Inggris secara bertahap akan dimulai Sabtu waktu setempat. Seluruh pub di Inggris akan dibuka untuk pertama kalinya sejak ditutup pertengahan Maret. Selain itu restoran, museum, hotel dan bisnis lainnya juga akan bertahap dibuka.

Pembukaan pub yang sangat ditunggu-tunggu ini dijuluki "Super Saturday" oleh banyak media, yang memicu kekhawatiran bahwa setelah berbulan-bulan terkurung di dalam ruangan, beberapa orang bisa terbawa dan berisiko menyebarkan Covid-19. Johnson juga memperingatkan bahwa bisnis, mata pencaharian, dan masa depan seluruh ekonomi tergantung pada seberapa taatnya warga terhadap aturan sosial yang ada. Polisi juga mengambil tindakan ekstra dalam hal ini.

"Kami benar-benar siap, dan Anda akan melihat banyak petugas polisi di jalan," kata kepala polisi London Cressida Dick. 

Banyak yang mendefinisikan sejumlah layanan yang ada di pub akan hilang ketika dibuka kembali. Aturan di pub di antaranya membatasi jumlah orang, tidak ada yang berdiri di bar, dan tidak ada musik live.

Pengunjung harus tetap terpisah sejauh dua meter, dan di tempat-tempat di mana mereka tidak bisa memesan makanan atau minuman, maka pelayan akan mengambil tindakan lain seperti partisi di antara meja. Tempat juga harus menyimpan catatan pelanggan jika terjadi wabah virus.

Pub di Irlandia Utara dibuka kembali pada Jumat. Sementara pub di Skotlandia dapat melayani pengunjung di luar mulai 6 Juli dan dibuka kembali sepenuhnya mulai 15 Juli. Di Wales, pub dapat menyajikan minuman di luar mulai 13 Juli.

 

Inggris adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia dalam epidemi Covid-19. Korban meninggal dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi mencapai 43.995.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler