Rekor Pertumbuhan Utang Korporasi Terbesar di Masa Covid-19

Utang korporasi global secara total melesat naik 12 persen jadi 9,3 triliun dolar AS.

Tim Infografis Republika.co.id
Rekor dunia baru terpecahkan karena wabah Covid-19. Perusahaan seluruh dunia mencatatkan utang terbesar dari yang pernah ada pada tahun ini. Nilainya mencapai 1 triliun dolar AS dari sekitar 900 korporasi besar.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rekor dunia baru terpecahkan karena wabah Covid-19. Perusahaan seluruh dunia mencatatkan utang terbesar dari yang pernah ada pada tahun ini. Nilainya mencapai 1 triliun dolar AS dari sekitar 900 korporasi besar.

Baca Juga


Temuan terbaru ini menyebut, utang korporasi global secara total akan melesat naik 12 persen jadi sekitar 9,3 triliun dolar AS. Tahun lalu, utang korporasi global sudah meningkat di atas rata-rata yakni meningkat delapan persen.

Portfolio manager di Janur Henderson, Seth Meyer, menyatakan Covid-19 telah mengubah semuanya. Perusahaannya menganalisis dari kumpulan index utang korporasi terbaru untuk melihat resiliensi perusahaan global menghadapi wabah.

"Sekarang tantangannya adalah memperkuat permodalan dan membangun neraca keuangan yang kuat," katanya, dilansir Reuters, Ahad (13/7).

Antara Januari hingga Mei, jumlah obligasi yang diluncurkan ke pasar mencapai 384 miliar dolar AS. Meyer mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir rekor baru muncul dari perusahaan yang meluncurkan obligasi dengan imbal hasil tinggi namun punya credit rating// rendah.

Pasar surat utang sebelumnya sepi dan tertutup karena Covid-19, kecuali untuk korporasi yang sangat terpercaya. Namun kini mulai dibuka lebar lagi seiring dengan kebutuhan darurat dari sejumlah korporasi untuk membeli program dari bank sentral seperti FED, European Central Bank dan Bank Sentral Jepang.

Pangsa utang dari perusahaan di AS tercatat paling besar mencapai 3,9 triliun dolar AS. Pertumbuhannya pun  tercepat dalam lima tahun terakhir. Di posisi kedua, ada Jerman dengan 762 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler