Cara Tekan Risiko Penularan Covid-19 Saat Makan di Restoran

Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 di restoran?

ANTARA/M Agung Rajasa/
Pengunjung menunggu pesanan makanan di pusat jajanan serba ada (Food Court) di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Sejumlah pengelola restoran dan pusat jajanan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti pembatas di meja makan dan pengaturan jarak meja guna mencegah penyebaran COVID-19 di era tatanan normal baru. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak restoran yang sudah mulai kembali beroperasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 di restoran?

Restoran diharuskan mematuhi protokol kesehatan bila ingin menjalankan kegiatan di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan ini mencakup kewajiban penggunaan masker, penyediaan penyanitasi tangan atau fasilitas mencuci tangan, memiliki ventilasi udara yang baik, serta menerapkan praktik jaga jarak fisik.

Protokol-protokol kesehatan seperti ini dapat menurunkan risiko bila diterapkan secara disiplin. Namun, pengunjung juga perlu memahami tidak ada satu pun hal yang bisa menjamin risiko penularan benar-benar hilang.

Oleh karena itu, pengunjung juga perlu memerhatikan beberapa hal penting. Misalnya, mengenai berapa lama waktu yang dihabiskan untuk berada di restoran, seberapa dekat jarak dengan orang lain saat makan bersama, hingga ramai atau tidaknya restoran yang dikunjungi. Situasi dalam ruangan dan luar ruangan juga turut memengaruhi risiko penularan Covid-19.

"Restoran memiliki semua potensi dari sisi terburuk dari hal-hal itu," ungkap asisten profesor di bidang epidemiologi dari Boston University School of Public Health Eleanor J Murray, seperti dilansir laman Health 24.

Bila tetap ingin bersantap di restoran, setidaknya ada tujuh hal yang penting untuk diperhatikan. Berikut ini adalah ketujuh hal tersebut.

Perhatikan pengaturan bangku bestoran
Sebelum memutuskan makan di restoran, perhatikan apakah restoran tersebut mengatur posisi bangku dan meja sesuai protokol kesehatan. Idealnya, meja ditempatkan berjarak dua meter dari meja lain.

Pilih luar ruangan
Ada cukup banyak restoran yang menyediakan area luar ruangan untuk bersantap. Bila cuaca memungkinkan, pilih area luar ruangan untuk bersantap. Alasannya, ruang terbuka dapat menurunkan risiko penularan dari droplet yang menyebar airborne.

Gunakan masker saat tidak makan
Lepas masker hanya pada saat menyantap makanan. Tetap gunakan masker saat mengobrol dengan teman makan atau pelayan restoran. Penggunaan masker bermanfaat untuk melindungi orang lain dan diri sendiri karena sebagian orang yang terkena Covid-19 tak menunjukkan gejala.

Tak perlu alat makan sekali pakai
Mencuci alat makan dengan air dan sabun sudah cukup untuk membunuh virus SARS-CoV-2 yang mungkin menempel di permukaan. Jadi tak perlu minta peralatan makan sekali pakai. Selain itu, risiko tertular melalui permukaan yang terkontaminasi juga lebih rendah dibandingkan paparan droplet langsung.

Jangan sentuh area wajah
Selama berada di luar rumah, termasuk di restoran, jangan menyentuh area mulut, hidung, dan mata dengan tangan yang belum dibersihkan. Bersihkan dulu tangan dengan hand sanitizer sebelum menyentuh area wajah. Gunakan penyanitasi tangan dengan kadar alkohol 70 persen.

Tentukan makanan sebelum ke restoran
Daftar menu yang disediakan restoran mungkin dibersihkan secara rutin. Namun, lebih baik meminimalisasi kontak dengan cara memilih menu-menu makanan yang ingin disantap secara daring sebelum datang ke restoran. Pengunjung bisa mengecek daftar makanan yang disediakan restoran melalui situs resmi mereka atau sumber lainnya.

Evaluasi risiko
Orang-orang yang masuk ke dalam risiko rentan sebaiknya menghindari makan di restoran dan memilih opsi delivery atau drive thru. Dengan cara ini, restoran-restoran tetap bisa mendapatkan untung dan pembeli juga lebih terlindungi dari beragam risiko.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler