JK Prediksi Penderita Covid-19 Tembus 120 Ribu pada Agustus

Salah satu cara efektif menghambat penularan Covid-19 adalah kurangi pergerakan orang

Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kiri) saat berbincang dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo (kanan)
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) memberi peringatan. Jumlah penderita Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 120 ribu jika tidak ada intervensi maksimal untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

Menurutnya, ciri utama dari Covid-19 adalah kecepatan penularannya. Untuk itu, perlu berbagai upaya untuk menghambat penularannya.

Hal tersebut disampaikan JK saat memberi pengarahan pembukaan Musyawarah Propinsi PMI DKI Jakarta ke XII Tahun 2020 di Wisma PMI jalan Wijaya I, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/7)

“Salah satu ciri dari Covid-19 selain mematikan adalah sangat cepat penularannya. Di Indonesia, ketika awal pandemi ini pada bulan Maret, butuh waktu dua bulan untuk mencapai angka 10 ribu. Sekarang hanya butuh waktu tujuh hari untuk kita bertambah lagi 10 ribu," ujar JK dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (15/7).

Selanjutnya, ia memperkirakan pada akhir Juli ini, kasus Covid-19 bisa mencapai angka 100 ribu. Pada tanggal 17 agustus, jumlah penderita Covid di Indonesia akan mencapai 120 ribu.

Lebih lanjut, JK menegaskan salah satu cara paling efektif untuk menghambat penularan wabah Covid adalah mengurangi pergerakan orang. Selain itu, upaya mematikan virus dengan cara melakukan penyemproran disinfektan juga terus dilakukan.

Baca Juga


 
“Saya kira tidak ada cara yang paling efektif membendung wabah ini selain mengurangi pergerakan orang. Mengenai caranya, terserah pemerintah," kata dia. PMI disebut akan tetap membantu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

JK  juga menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat TNI dan Polri yang telah membantu PMI selama ini dalam operasi penanggulangan Covid-19. Dalam situasi krisis, ia menyebut yang paling bisa diandalkan adalah aparat TNI dan Polri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler