Alyssa Milano Serukan AS Lakukan Lockdown Nasional

Alyssa Milano sebut Trump tak bisa diandalkan untuk menangani krisis nasional.

EPA/PAUL BUCK CORBIS OUT
Aktris Alyssa Milano mengkritik kebijakan pemerintah AS dalam menangani pandemi Covid-19.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktris Alyssa Milano menyerukan pemberlakuan lockdown nasional di tengah terus meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat. Di samping itu, dia juga melontarkan kritik terhadap pemerintah.

Perempuan 47 tahun itu menyayangkan respons Presiden Donald Trump terhadap pandemi yang berlangsung. Pada salah satu cicitan Twitter, Milano menuding Trump tidak peduli dengan akibat dari kebijakan yang dia buat.

"Trump tidak peduli berapa banyak orang yang meninggal dunia. Dia hanya peduli tentang ekonomi dan pemilihan dirinya kembali. Mengapa dia mengabaikan setiap dokter dan spesialis yang ada di dunia?" tulis Milano pada akunnya.

Dia juga menyayangkan sikap dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS yang juga anggota Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih. Milano menganggapnya tidak memiliki sikap.

"Dr Fauci mungkin saja hebat dan aset nasional, tapi mari tidak melupakan bagaimana dia hanya duduk di sana, sementara Trump membuat klaim kesehatan publik yang tidak mengedukasi," kata Milano, dikutip dari laman Fox News.

Pemeran Phoebe Halliwell di serial televisi Charmed itu menyimpulkan Trump tidak bisa diandalkan untuk menangani krisis nasional. Milano menaruh harapan kepada para gubernur negara bagian untuk berkumpul dan mencari solusi.

Dalam pandangan Milano, para gubernur perlu bersatu untuk mencari solusi. Pada cicitan sebelumnya awal pekan silam, selebritas sekaligus aktivis itu membuat status berseri mengenai apa yang menurutnya perlu dilakukan di tengah pandemi.

Unggahan Milano muncul setelah Gubernur Kalifornia Gavin Newsom mengumumkan aturan pembatasan baru di wilayahnya guna mencegah penyebaran virus. Kalifornia adalah salah satu negara bagian dengan lonjakan kasus positif yang mencemaskan.

Beberapa anjuran Milano termasuk mencetak uang tunai dan penyediaan pendapatan dasar universal untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Dia menentang keras rencana untuk membuka kembali sekolah.

Berdasarkan data dari Worldometers pada Jumat (17/7), kasus positif Covid-19 di AS mencapai 3.695.581. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.680.418 pasien telah pulih sementara 141.125 pasien meninggal dunia.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler