Balai Konservasi Maluku Lepas Liarkan Satwa Liar Endemik

Puluhan satwa liar endemik pulau Seram dilepasliarkan.

Antara/Mohamad Hamzah
Seekor Burung Kasuari
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Balai Konservasi Sumber Alam (BKSDA) Maluku melepasliarkan puluhan satwa liar endemik pulau Seram yang dilindungi Undang-Undang di Kawasan Konservasi Taman Nasional (TN) Manusela Maluku Tengah.

Kegiatan pelepasliaran satwa liar endemik Pulau Seram berupa dua ekor Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dua ekor Nuri Maluku (Eos bornea), empat ekor Kasturi Tengkuk Ungu (Lorius domicella), delapan ekor Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis), dan 12 ekor Perkici Pelangi (Trichoglossus haematodus), Kamis (23/7)

Polhut BKSDA Maluku Seto menyatakan, puluhan burung yang dilepasliarkan tersebut merupakan satwa hasil sitaan, temuan dan penyerahan secara sukarela.

"Burung- burung tersebut telah menjalani proses karantina dan rehabilitasi di Kandang Transit Seksi Konservasi Wilayah II Masohi dan Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) Masihulan," ujar Seto..

Dijelaskannya, kawasan konservasi TN Manusela dipilih sebagai lokasi pelepasliaran satwa dikarenakan kawasan tersebut merupakan habitat asli dari burung-burung tersebut.

Selain itu, potensi sumber makanan yang melimpah serta kondisi hutan yang masih sangat terjaga diharapkan dapat membuat burung-burung tersebut dapat bertahan hidup dan jauh dari gangguan khususnya gangguan dari para pemburu liar.


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler