Pemkot Sukabumi Optimalkan Layanan Teknologi Digital
Pandemi Covid-19 ini pemda dipaksa akrab dengan teknologi termasuk layanan publik
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi mengoptimalkan penerapan teknologi digital dalam layanan publik. Hal ini dilakukan agar pelayanan publik bisa dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menerima kunjungan kerja dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Barat Herawanto beserta rombongan di Balai Kota Sukabumi, Kamis (23/7). Kedatangan BI ini salah satunya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di masa pandemi Covid-19. "Kami menggulirkan sejumlah terobosan di bidang teknologi informasi," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sukabumi misalnya sudah memulai proses digitalisasi pembayaran restribusi uji KIR di Dinas Perhubungan (Dishub)
Semangatnya kata Fahmi, pemkot ingin makin akrab dengan teknologi dalam memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada warga. Hikmah pandemi Covid-19, pemerintah dipaksa akrab dengan teknologi termasuk layanan pemerintah.
Pemkot juga kata Fahmi, akan meluncurkan toko tani Indonesia center (TTIC), yang akan dilaunching Desember 2020. Di sisi lain pemkot menggandeng pendamping komunitas UMKM menggulirkan market place yakni www.pasarsukabumi.com untuk membangkitkam UMKM di masa pandemi.
Sebelumnya, di masa pandemi Covid-19, Pemkot Sukabumi membuka layanan pasar tani melayani online atau Pasta Melon. Terobosan tersebut untuk membantu warga agar tidak perlu keluar rumah ketika akan membeli bahan kebutuhan pokok masyarakat.
Seperti diketahui, Sukabumi adalah kota kecil di Jabar akan tetapi pada siang hari jumlah warga bisa bertambah karana pergerakan manusia dari daerah sekitar. Hal ini karena Sukabumi canangkan kota jasa dikarenakan potensi sumber daya alam yang terbatas.
Semangat pemda kata Fahmi, ketika wisatawan jalan-jalan ke Sukabumi mereka menginap di Kota Sukabumi. Apalagi di Kota Sukabumi ada wisata heritage karena banyak peninggalan bersejarah yang jadi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, acara ini bagian silaturahmi kepada pemkot. Di mana Kota Sukabumi adalah daerah potensial ekonomi tinggi di Jabar yang patut mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak."Kami juga menyampaikan laporan kondisi ekonomi Jabar dan khususnya Kota Sukabumi," kata dia.
BI juga memberikan apresiasi Kota Sukabumi jadi yang pertama menerapkan digitalisasi pembayaran retribusi uji KIR di Jabar.