Istimewanya Karpet Masjid Hagia Sophia Turki
Karpet Masjid Hagia Sophia bersifat antibakteri dan tidak mengandung virus
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sholat Jumat pertama akan digelar di Masjid Hagia Sophia hari ini (24 Juli). Sekitar 1.500 jamaah akan ikut dalam pelaksanaan Sholat Jumat di Hagia Sophia, Istanbul, Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan ikut dalam Sholat Jumat perdana ini. Sebelumnya Erdogan melakukan pengecekan situasi Masjid Hagia Sophia selama persiapan.
Selama proses persiapan, lantai di dalam bangunan Hagia Sophia itu diselimuti karpet agar tekstur dan arsitektur bangunan bersejarah tersebut tidak rusak.
Karpet yang digelar di dalam masjid itu sangat istimewa, karena warna, bahan dan gramatur merupakan pilihan berkualitas tinggi.
Diproduksi dengan 100 persen wol buatan domestik dan yang terbaik, karpet tersebut memiliki ketebalan 16 milimeter dan berat 5 kilogram per satu meter persegi.
Tidak menggunakan akrilik, nilon, turunan minyak bumi, produk karsinogenik di dalamnya. Karpet itu diwarnai dengan teknologi yang sangat khusus dengan pewarnaan reaktif selama proses pembuatan benang.
Karpet ini juga antibakteri, tidak mengandung virus dan bakteri serta tidak mudah terbakar.
Motif yang digunakan di karpet adalah corak Rumi Ottoman abad ke-17. Sistem 'thermopress' untuk mencegah pemudaran pada karpet.
Pemasangan karpet dijadwalkan akan selesai hingga Jumat pagi 24 Juli.