MIN 11 Banda Aceh Kembangkan Otomasi Perpustakaan

Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru untuk tampil modern.

Dok Aceh Library Consultant
Kepala MIN 11 Banda Aceh Dahrina menyerahkan cinderamata kepada koordinator pengembangan perpustakaan Nazaruddin.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – MIN 11 Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Aceh Library Consultant (ALC) dan Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry melakukan program pengembangan sistem otomasi perpustakaan berbasis web dengan menggunakan aplikasi School Integrated Library System (SchILS). Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga  hari, 25-27 Juli 2020.


Kepala MIN 11 Banda Aceh, Dahrina M Sag,  MA mengatakan,  kegiatan pengembangan perpustakaan merupakan terobosan yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan layanan dan kemudahan bagi siswa dalam mengakses koleksi perpustakaan.

“Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru untuk tampil modern. Sehingga,  mampu mengoptimalkan pelayanan dan manajemen pengelolaan perpustakaan,” kata Dahrina saat melakukan peluncuran program layanan perpustakaan berbasis komputerisasi, Senin (27/7) di ruang Perpustakaan sekolah tersebut.

Di era teknologi informasi saat ini, kata Dahrina, masyarakat dituntut agar selalu mengikuti perkembangan teknologi. “Begitu juga dengan perpustakaan sekolah yang dituntut agar mampu memenuhi kebutuhan informasi dan layanan bagi warga sekolah,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, konsultan perpustakaan, Nazaruddin MLIS menjelaskan bahwa kegiatan pengembangan perpustakaan merupakan realisasi kerja sama antara Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry dan Aceh Library Consultant (ALC) dengan MIN 11 Banda Aceh.”Hal ini  sebagai upaya mewujudkan program pengembangan perpustakaan sekolah berbasis web,” ujar Nazaruddin.

Ia berharap, melalui kegiatan ini setidaknya bisa membantu rutinitas pengelolaan administrasi dan manajemen perpustakaan, mulai dari kegiatan pengolahan, sirkulasi, inventaris koleksi, statistik pengunjung dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan pekerjaan operasional perpustakaan secara cepat dan tepat.

“Kehadiran teknologi di perpustakaan tidak mengubah subtansi dari pekerjaan tetapi hanya mengubah cara kerja yang dulunya dikelola secara manual namun secara dengan sistem komputerisasi,” kata Nazaruddin yang juga sebagai dosen tetap prodi Ilmu Perpustakaan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler