Pembakaran Masjid oleh Pemukim Ilegal Israel Dikecam
Pembakaran masjid oleh pemukim ilegal di Tepi Barat menuai kecaman.
REPUBLIKA.CO.ID, AL-BIREH – Pembakaran masjid di Al-Bireh, Tepi Barat selatan Palestina oleh para pemukim ilegal Israel.
Menurut Kantor Berita WAFA Palestina, para pemukim ilegal Israel telah merusak dan membakar sebuah masjid pada Senin (27/7) pagi dini hari, di kota Al-Bireh, di Tepi Barat selatan. Kejadian tersebut telah mendapatkan kecaman yang meluas.
Dilansir dari laman Imemc Rabu (29/7), Wali Kota al-Bireh, Azzam Ismail mengatakan, bahwa koloni ilegal Israel memasuki kota semalam. Mereka mengisi dinding masjid dengan grafiti rasis, dan membakarnya, sebagian menghancurkannya.
Ismail, dan Kementerian Agama Palestina mengecam serangan pembakaran itu. Kemudian menyatakan tindakan ini mengungkap keadaan pikiran radikal, dan rasis dari negara Israel. Disebutkan bahwa mereka menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kerusakan karena dukungannya terhadap kelompok-kelompok teror ini.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, serta para pejabat lainnya, mengutuk serangan pembakaran sebuah masjid oleh penjajah ilegal, dan menggambarkannya sebagai tindakan kriminal serta rasis.
Grafiti ditulis dalam bahasa Ibrani di dinding tempat suci. Dituliskan, "pengepungan untuk orang-orang Arab," dan "tanah ini adalah untuk orang-orang Yahudi."
Pada pertemuan kabinet setiap pekan, Shtayyeh menyatakan bahwa pembakaran merupakan tindakan kriminal, dan mencatat bahwa ia juga meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel untuk itu.
"Kementerian, ketika mengambil serangan pemukim terhadap tempat-tempat ibadah sangat serius, menganggap pemerintah Israel dan perdana menteri sepenuhnya dan langsung bertanggung jawab atas serangan ini," sebut Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, menyebut serangan itu sebagai rasisme dan apartheid.