Petani Ulubelu Mulai Tinggalkan Olah Kopi Tradisional

Puluhan tahun warga Ulubelu terbiasa menanam dan memproses kopi secara tradisional.

Prayogi/Republika
Petani menjemur biji kopi jenis Robusta di Desa Datarajan, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Lampung.
Rep: Yudha Manggala Putra Red: Wisnu Aji Prasetiyo

REPUBLIKA.CO.ID, ULUBELU -- Puluhan tahun warga Ulubelu, Tanggamus, Lampung terbiasa menanam dan memproses kopi dengan cara tradisional. Mereka, misalnya, selalu menjemur kopi di halaman tanpa alas langsung menyentuh tanah.


Namun, cara itu mulai ditinggalkan. Sebagian besar petani sudah menggunakan minimal alas terpal untuk menjemur kopi. Sebab, mereka sadar, cara itu ternyata bisa bikin rasa kopi menjadi lebih bermutu.

Petani kopi robusta di Desa Sukamaju di Ulubelu, Tanggamus, Sukardi mengatakan cara tradisional mulai ditinggalkan setidaknya sejak sepuluh tahun lalu. Berawal dari studi banding para petani setempat ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember pada 2010.

Di sana, ia dan kawan-kawan petani lain mendapat ilmu dan banyak hal baru. Tidak hanya cara menjemur. Namun juga pembibitan, pemetikan, perawatan, hingga pengolahan pascapanen kopi yang baik. Sepulangnya, ilmu tersebut dipraktekan dan membuahkan hasil. Kini sekitar 70 persen di desanya sudah menerapkan cara sama.

 

 

Videografer | Surya Dinata, Wisnu Aji Prasetiyo

Fotografer | Prayogi

Video Editor | Wisnu Aji Prasetiyo

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler