BTN Lakukan Restrukturisasi Kredit pada 230 Ribu Nasabah
BTN memperkirakan jumlah pengajuan restrukturisasi akan terus berkurang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk (Persero) Pahala Nugraha Mansury menyatakan pihaknya telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 230 ribu nasabah hingga akhir Juni 2020. Jumlah itu kurang dari 15 persen dari total nasabah BTN.
“Itu dilakukan dari berbagai segmen tapi yang paling banyak untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin (3/8).
Pahala menuturkan kondisi tersebut sudah cukup baik dari perkiraan awal. Pasalnya, 230 ribu nasabah yang direstrukturisasi merupakan di bawah 15 persen dari total nasabah Bank BTN yang mencapai 1,5 juta orang.
“Kondisi ini masih cukup baik. Tapi masih dimungkinkan dilakukan restrukturisasi kalau nasabah menunjukkan pendapatan mereka mengalami penurunan,” ujarnya.
Meski demikian, ia memproyeksikan akan terjadi penurunan pengajuan restrukturisasi kredit oleh nasabah. Hal itu terlihat dari pola pengajuan pada Juli 2020 yang turun 50 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Artinya sudah jauh lebih sedikit yang membutuhkan restrukturisasi pada Juli dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Pahala.
Puncak dilakukannya restrukturisasi terjadi pada April dan Mei seiring dengan masih diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga aktivitas perekonomian belum pulih.
“Juli turun 30 persen dibandingkan Mei. April dan Mei puncaknya restrukturisasi yang kita lakukan,” ujar Pahala.
Sebelumnya pada Rabu (29/7) Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan bank-bank Himbara telah melaksanakan restrukturisasi kredit Rp 441 triliun yang Rp 36,46 triliun, di antaranya dilakukan oleh Bank BTN.