Ekspor Manggis Sumbar Justru Meningkat di Masa Pandemi
Eskpor manggis Sumbar difasilitasi Karantina Pertanian Padang
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Pandemi virus corona ternyata tidak berdampak kepada ekspor komoditi manggis dari Sumatra Barat. Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Padang melaporkan bahwa fasilitasi ekspor buah manggis asal Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sama ditahun 2019.
"Kita patut bersyukur dimasa yang serba terbatas akibat pandemi, petani manggis Sumbar bisa menggenjot kinerja ekspornya hampir dua kali lipat. Dan ini tentunya menjadi pengungkit kinerja ekspor sektor pertanian secara keseluruhan, " kata Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Darnida, Senin (3/8).
Eka menjelaskan berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, pada periode Januari sampai Juli 2020, tercatat sebanyak 143 kali pengiriman dengan total 475,5 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp 21,4 miliar. Sementara pada periode Januari sampai dengan Juli ditahun 2019 hanya sebanyak 240,9 ton senilai Rp 10,8 miliar saja.
Eka menyebut ada satu tujuan negara ekspor manggis dari Sumbar selama masa pandemi yakni China. Pada periode sebelumnya, negara tujuan ekspor manggis adalah Cina, Malaysia dan Singapura. Ia berharap dengan dibukanya pembatasan secara bertahap pengiriman komoditi manggis lebih mudah terlayani.
Untuk mempercepat proses bisnis, kata Eka, Karantina Pertanian Padang juga menyiapkan layanan inline inspection atau pemeriksaan dan tindakan karantina dilakukan digudang pemilik. Saat ini terhitung ada lima eksportir manggis, yakni PT BA, PT AFA, PT BAS, PT SHB dan PT EBS.