Pimpinan MPR Ajak Masyarakat Doakan Korban Ledakan Lebanon

Masyarakat dan Pemerintah Indonesia didorong menunjukkan solidaritas

EPA-EFE/WAEL HAMZEH
Asap mengepul dari daerah pelabuhan dengan kerusakan dan puing-puing setelah ledakan besar mengguncang pelabuhan Beirut, Lebanon, 04 Agustus 2020. Lusinan orang tewas dan sedikitnya 2.500 terluka dalam ledakan yang juga menyebabkan kerusakan parah, sementara penyebabnya belum dikenal.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan atau Zulhas mengajak masyarakat Indonesia turut mendoakan para korban di Lebanon. Ia juga mendorong pemerintah Indonesia serta seluruh elemen bangsa untuk ikut bersolidaritas.

Menyusul ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan utama Beirut, Lebanon. Di mana mengakibatkan setidaknya 73 orang tewas dan ribuan terluka.



"Saya mengajak semua pihak ikut mendoakan para korban dan mengimbau untuk bersama membangun solidaritas, kita harus ikut membantu," ujar Zulhas lewat keterangan tertulisnya, Rabu (5/8).

Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Lebanon merupakan salah satu ledakan nonperang yang pernah terjadi. Sehingga menyebabkan otoritas Lebanon menetapkan status darurat nasional.

Zulhas menambahkan, di tengah situasi pandemi yang menyulitkan, ditambah musibah besar ini, tentu ini pukulan luar biasa bagi Lebanon. Ini panggilan kemanusiaan untuk semua pihak.

"Saya mengimbau masyarakat untuk ikut mendoakan. Juga kita tunjukkan aksi solidaritas kita, saya akan mulai dengan menggerakkan kader-kader PAN," ujar Zulhas.

Sebelumnya, ledakan besar terjadi di sebuah gudang di pelabuhan Beirut Libanon pada Selasa (4/8) petang waktu setempat hingga menewaskan 73 orang. Selain itu, akibat peristiwa ini lebih dari 3.700 orang lainnya mengalami cedera, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab bersumpah akan meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang berada di balik ledakan besar di pelabuhan Beirut. "Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," kata Diab dilansir Middle East Eye, Rabu (5/8).

Dalam pidatonya, Diab, yang telah menjabat sejak Februari, juga meminta bantuan masyarakat internasional. "Saya mengirim seruan mendesak ke semua negara yang berteman dan bersaudara dan mencintai Lebanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler