Tiga Korban Kecelakaan Tambang Sawahlunto Meninggal

Kecelakaan tambang di Sawahlunto yang terjadi pada Sabtu (25/7) lalu

Iggoy El Fitra/Antara
Kecelakaan tambang di Sawahlunto yang terjadi pada Sabtu (25/7) lalu. Ilustrasi.
Rep: Febrian Fachri Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR - Satu lagi pasien yang merupakan korban kecelakaan di lobang tambang Sawahlunto meninggal dunia pada Jumat (7/8). Keterangan ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kasubag Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Ali Hanafiah Batusangkar, Beni Aqbar.

Kecelakaan tambang di Sawahlunto yang terjadi pada Sabtu (25/7) lalu mengakibatkan tiga orang menjadi korban luka bakar. Sebelumnya diberitakan dua dari korban tersebut atas nama Srikusna dan Adri Gusra meninggal karena luka yang mereka alami cukup parah sehingga tidak dapat lagi terselamatkan. Srikusna meninggal setelah dirujuk ke RSUP M Djamil Padang dan Adri meninggal di RSUD M Ali Hanafiah.

Baca Juga



Pada Jumat, pasien atas nama Syafriandi dilaporkan meninggal dunia karena penyebab yang sama yakni karena kondisi luka yang cukup parah dan tak dapat diselamatkan oleh tim medis. “Pasien satu lagi atas nama Syafriandi hari ini juga meninggal. Karena kondisi pasien semakin menurun sejak beberapa hari terakhir,” kata Beni kepada Republika,Jumat (7/8).

Ketiga korban merupakan warga Kecamatan Talawi yang bekerja di lubang tambang batubara milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati. Kebakaran di lubang tambang terjadi pada pukul 13.00 WIB pada Sabtu (25/7). Saat itu semua pekerja tambang sedang istirahat makan siang dan sholat.

Sekitar pukul 13.05 WIB, ketiga pekerja yang terdiri dari kepala lubang, teknisi listrik, dan teknisi pompa melakukan pengecekan ke jalur maju lubang B. Saat ketiganya tiba di lubang cabang 4 untuk memeriksa pompa air di kedalaman 160 meter, teknisi listrik mencabut colokan listrik dari mesin pompa air.

Kemudian terjadi percikan api dan menyebabkan kebakaran di dalam lubang. Akibatnya ketiga pekerja tersebut mengalami luka bakar di bagian badan, tangan, dan wajah. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD M Ali Hanafiah di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

Beni menambahkan pihak RSUD Ali Hanafiah sejak dulu memang kerap menerima pasien kecelakaan tambang dari Kota Sawahlunto. “Walau datang dari Kota Sawahlunto, kami pihak RSUD yang terletak di Tanah Datar tentu akan menolong dengan kemampuan yang kami punya,” ujar Beni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler