Penjualan Mobil di China Kembali Naik
Kenaikan penjualan mobil di China jadi penanda pemulihan berkelanjutan.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penjualan mobil di China saat ini mulai menunjukan peningkatan. Tercatat pada Juli 2020, penjualan mobil di China naik 16,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 2,1 juta unit.
“Trennya bagus setelah memulihkan momentum pada kuartal kedua tahun ini,” tulis Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) dalam pernyataannya dikutip dari AP News, Rabu (12/8).
Mereka menganggap peningkatan penjualan mobil tersebut sebagai tanda pemulihan berkelanjutan untuk pasar global. Sebab sebelumnya, CAAM mencatat penjualan kendaraan penumpang turun 18,4 persen menjadi 9,5 juta unit.
Penurunan penjualan tersebut dikarenakan banyaknya kota di China yang memberlakukan penutupan wilayah pada kuartal pertama 2020. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi pandemi virus Covid-19.
Bahkan, permintaan pembelian mobil dikabarkan juga sudah melemah hingga 9,6 persen sebelum pandemi melanda. Hal tersebut terjadi karena kekhawatiran konsumen atas perlambatan ekonomi dan ketegangan perdagangan dengan Washington.
Lesunya kondisi penjualan mobil di China membuat produsen global mengalami kerugian global. Kondisi tersebut juga menekan arus kas pada saat merek mobil global dan China menghabiskan miliaran dolar AS untuk mengembangkan kendaraan listrik.
Permintaan kendaraan listrik juga melemah tahun lalu setelah Beijing mengurangi subsidi. Hanya saja peningkatan penjualan mobil listrik juga kembali meningkat pada Juli 2020 hingga 19,3 persen menjadi 98.000 unit setelah sebelumnya merosot 32,8 persen.
Penjualan kendaraan komersial, khususnya truk juga tercatat meningkat 59,4 persen dibandingkan 2019 menjadi 447 ribu unit. Penjualan SUV pada Juli 2020 juga meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya dan sedan naik 4,6 persen.
Saat ini, pasar penjualan mobil di China masih didominasi oleh merek asing. Penjualan model kendaraan China naik 4,5 persen pada Juli 2020 menjadi 585 ribu unit. Mobil dengan merek asing di China memiliki pangsa pasar keseluruhan sebesar 35,1 persen, turun sedikit dari tahun sebelumnya.