Tiga Mal di Yogyakarta Siap Bantu Pasarkan Produk UMKM

UMKM merupakan sektor yang paling terdampak oleh Covid-19.

Tim Infografis Republika.co.id
Sektor UMKM terdampak pandemi Covid-19
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai upaya ditempuh untuk membangkitkan kembali pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Yogyakarta dari dampak pandemi. Salah satunya mengajak kerja sama pusat perbelanjaan dan kini ada tiga mal yang siap membantu memasarkan produk.

“Pihak mal memberikan fasilitasi berupa tempat bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya,” kata Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Rihari Wulandari di Yogyakarta, Senin (17/8).

Kerja sama pertama direalisasikan di Lippo Mal dilanjutkan di Galeria Mal dan di Ramai Mal. Menurut Rihari, kerja sama tersebut merupakan wujud dari program Gandeng Gendong yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu mengajak pihak swasta untuk membantu pelaku usaha kecil mikro, khususnya untuk memasarkan produk.

“Di masa pandemi Covid-19 ini, kami merasa sangat terbantu karena praktis tidak ada kegiatan pameran yang bisa kami selenggarakan. Anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19,” katanya.

Ia pun memastikan, seluruh produk UKM yang dipasarkan di pusat perbelanjaan sudah melalui kurasi sehingga kualitasnya terjamin. “Di masa sekarang ini, kami sudah mengingatkan teman-teman pelaku UKM agar tidak terpuruk, tetapi tetap semangat. Jangan berpikir untuk memperoleh untung dulu, tetapi bagaimana memasarkan produk yang sudah hampir empat bulan tidak bisa dipasarkan,” katanya.

Di Lippo Mal, pelaku UKM yang mendapat fasilitas tempat di antaranya berasal dari Forum Komunikasi UKM yang mewakili 14 kecamatan di Kota Yogyakarta, peserta Home Business Camp (HBC), anggota Dekranasda Kota Yogyakarta.

Selain fesyen, produk yang dipasarkan meliputi kerajinan tangan dan kuliner. Kerja sama dengan Lippo Mal berlaku hingga 6 Januari 2021. “Sistem di Lippo Mal ini adalah bagi hasil. Pengelola pusat perbelanjaan memperoleh 10 persen dari omzet pelaku UKM,” katanya yang menyebut ada sekitar 60 pelaku UKM yang terlibat.

Sedangkan untuk di Galeria Mal juga difasilitasi tempat selama tiga hari bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan RI dengan melibatkan sekitar 100 pelaku UKM. “Nantinya juga akan dibuka di Ramai Mal. Pengelola sudah minta agar Hall B diisi produk UKM dari Yogyakarta. Kami akan bicarakan lebih lanjut lagi bagaimana mekanismenya. Jumlah pelaku yang terlibat bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler