Bank Mandiri Restrukturisasi 25 Persen Debitur Pelayaran
Selain strukturisasi, pengusaha di sektor pelayaran bisa mendapatkan tenor panjang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Commercial Banking 6 Group Sektor Transportasi Bank Mandiri Ferdianto Munir mengatakan jasa transportasi air termasuk dalam sektor yang terkena dampak Covid-19. Ferdianto mengatakan sebanyak 25 persen debitur jasa transportasi air mengajukan restrukturisasi.
"Dari 100 persen nasabah yang mengajukan restrukturisasi 25 persen dan total itu sudah diberikan keputusan (restrukturisasi)," kata Ferdianto dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (19/8).
Dia memastikan perusahaan pelayaran yang terganggu arus kasnya karena terdampak Covid-19 dapat mengajukan restrukturisasi. Untuk itu dia menegaskan, debitur jasa transportasi di Bank Mandiri yang sudah mengajukan sudah mendapatkan keputusan restrukturisasi pada Juni 2020.
"Tentu kami juga mengharapkan ke depan tidak ada yang ajukan restrukturisasi. Stimulus restrukturisasi sampai 31 Maret 2021," ungkap Ferdianto.
Sementara itu, Ketua Yayasan Indonesia National Shipowners Association (INSA) Manunggal, Theo Lekatompessy mengatakan saat ini dampak Covid-19 tidak akan selesai dalam waktu yang sebentar. Theo memprediksi dampak tersebut akan berlangsung secara berkepanjang.
"Hari ini mungkin nggak kena dampak (tidak melakukan restrukturisasi) tapi tahun depan bisa kena akibatnya kalau kena dia tidak melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020," jelas Theo.
Theo menilai, selain strukturisasi, seharusnya para pengusaha di sektor pelayaran bisa mendapatkan tenor dengan jangka waktu yang lama. Sebab menurutnya saat ini tenor yang diberikan sangat pendek sekali jangka waktunya.
"Cocoknya tujuh tahun tenor, kalau diberi lima tahun susah. //backbone// untuk ketahanan nasional, tanpa kapal, Indonesia tidak punya apa-apa," ungkap Theo.
Theo mengungkapkan saat ini tiga bank terbesar memberikan kredit kepada jasa transportasi air. Ketiga bank tersebut yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA).
"Mandiri bisa dikatakan, 30 rekanan kita itu ke Bank Mandiri. Angka portofolio terakhir sekitar Rp 14 triliun," ujar Theo.