Lolos Verifikasi Sekolah Tatap Muka, 107 Guru Dites Swab
Sukabumi telah berkirim surat ke Pemprov Jabar, dan masih menunggi izin.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 107 orang guru SMA sederajat di Kota Sukabumi menjalani tes swab Covid-19. Hal ini dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka.
"Guru yang sekolahnya lolos verifikasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 di tes swab," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Kamis (20/8).
Sebelumnya, pada Rabu (19/8) ada sebanyak 105 orang guru yang menjalani tes swab. Mereka berasal dari sebanyak 15 sekolah SMA sederajat di Kota Sukabumi. Sekolah tersebut bagian dari 34 sekolah yang lolos verifikasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Sukabumi.
Menurut Fahmi, guru-guru tersebut sebelumnya sudah didaftarkan dan pada pelaksanaan tes swab membawa fotokopi KTP. Mereka, misalnya, berasal dari SMAN 1 Kota Sukabumi sebanyak 11 orang, SMK Pasim sebanyak 6 orang, SMK Pelita YNH 2 orang, SMK Bina Teknik 4 orang, SMK Terpadu Ibadurrahman 4 orang, dan SMKS PGRI 1 Sukabumi 7 orang.
Selanjutnya SMKN 3 Kota Sukabumi sebanyak 8 orang, SMAN 2 Kota Sukabumi 10 orang, SMA Nurul Karomah 2 orang, SMA Hayatan Thayyibah 8 orang, dan SMKN 1 Kota Sukabumi 20 orang. Berikutnya SMA IT Insani 2 orang, SMKN 2 Kota Sukabumi 10 orang, SMK Plus Annaba 2 orang, dan SMAN 3 Kota Sukabumi 11 orang.
Fahmi mengatakan, guru lainnya dari sekolah yang lolos verifikasi akan menjalani tes swab. Sehingga nantinya semua guru di sekolah tersebut menjalani tes swab.
Sebelumnya, sebanyak 34 sekolah tingkat SMA sederajat di Kota Sukabumi dinyatakan lolos verifikasi belajar tatap muka dari Gugus Tugas Covid-19. Selanjutnya lolos verifikasi, proses belajar tatap muka masih menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pada Jumat (14/8), kami berkirim surat ke Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan Jabar bahwa ada 34 sekolah SMA sederajat lolos verifikasi," ujar Fahmi. Sebab kewenangan untuk tingkat SMA sederajat berada di provinsi.
Menurut Fahmi, sambil menunggu izin dari provinsi maka mulai Rabu (19/8) para guru di sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi akan menjalani tes swab. Sebab sebelum sekolah tatap muka, para guru harus menjalani swab agar bisa dipastikan tidak ada potensi penyebaran Covid-19.
Sehingga, kata Fahmi, rencana yang ditargetkan provinsi bahwa sekolah tatap muka dimulai 18 Agustus 2020 belum bisa dilakukan. "Intinya kami masih menunggu izin dari provinsi sekolah tatap muka setelah proses verifikasi selesai," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak tujuh tim gabungan dikerahkan untuk melakukan verifikasi ke puluhan sekolah SMA sederajat di Kota Sukabumi dalam penerapan belajar tatap muka, Selasa (11/8) lalu. Seperti diketahui wilayah dengan zona risiko rendah atau sering disebut zona kuning termasuk Kota Sukabumi akan diperbolehkan untuk melakukan proses belajar mengajar dengan cara tatap muka secara terbatas.
Tim ini dibentuk oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi. Di mana tim terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Perkumpulan Guru Madrasah (PGM), dan Dewan Pendidikan.