Waktu-Waktu Istimewa yang Diciptakan Allah SWT untuk Muslim
Terdapat sejumlah waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT menciptakan waktu-waktu istimewa dan khusus bagi manusia. Di mana dalam waktu tersebut, setiap hamba dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud, menjelaskan, waktu-waktu istimewa itu terbagi dalam klasifikasi bulan, pekan, dan harian.
Dia menjelaskan, pada waktu-waktu itulah sesungguhnya, rahmat Allah tercurah melimpah bagi hamba-hamba-Nya yang mau bersujud.
“Allah ini kan menciptakan waktu-waktu istimewa,” kata KH Marsudi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/8).
Adapun waktu-waktu istimewa yang masuk dalam hitungan bulan adalah bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Ramadhan.
Dia mengutip hadits antara lain riwayat Bukhari dan Muslim berikut:
الزَّمانُ قَدِ اسْتَدارَ كَهَيْئَةِ يَومَ خَلَقَ السَّمَواتِ والأرْضَ، السَّنَةُ اثْنا عَشَرَ شَهْرًا مِنْها أرْبَعَةٌ حُرُمٌ: ثَلاثَةٌ مُتَوالِياتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وذُو الحِجَّةِ، والمُحَرَّمُ، ورَجَبُ مُضَرَ، الذي بيْنَ جُمادَى وشَعْبانَ
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.”
Sedangkan waktu yang istimewa dalam hitungan pekan jatuh di hari Jumat. Hari Jumat sendiri, kata KH Marsudi, dijuluki sebagai sayyidul ayyam (pemimpin para hari).
Dia melanjutkan, waktu yang istimewa dalam hitungan harian pun diciptakan Allah. Yakni di sepertiga malam setiap harinya. Untuk itulah, dia mengatakan, umat Islam perlu memahami waktu-waktu istimewa yang diciptakan tersebut guna mendirikan amalan ibadah sebaik-baiknya dengan gembira.