Lampung Barat Mulai Sekolah Tatap Muka
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus meninjau langsung beberapa sekolah
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sekolah formal di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, mulai lagi bersekolah dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Senin (24/8). Masing-masing kelas hanya diisi beberapa siswa dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus meninjau langsung beberapa sekolah yang mulai melakukan KBM perdana pada masa pandemi Covid-19.
Anak SD hingga SMA mulai belajar secara tatap muka dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Masing-masing kelas hanya diisi beberapa siswa saja, dan ditempatkan dengan jaga jarak dan wajib memakai masker.
Bersama jajaran Bupati Parosil Mabsus meninjau langsung kegiatan KBM tatap muka di SD Negeri Pura Jaya, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Senin (24/8). Bupati melakukan dialog langsung dengan siswa di dalam kelas.
“Bagaimana anak-anak, enak belajar di rumah atau di sekolah?” tanya Bupati Parosil Mabsus. Pertanyaan bupati dijawab serentak anak SDN Pura Jaya kelas VI, “Di sekolah...”
“Nah, kalau enak belajar di sekolah, harus pakai masker, dan jaga jarak,” timpal bupati.
Kepada siswa dan siswi, Bupati berharap setelah pulang sekolah tidak bermain atau pergi ke mana-mana lagi, dan langsung pulang ke rumah.
“Ingat, kalau sudah pulang sekolah, langsung pulang ke rumah, tidak kemana-mana lagi atau bermain,” ujarnya kepada siswa kelas VI yang hanya berisi 15 orang tersebut.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Senin (24/8), selama masa pandemi Covid-19 mulai 18 Maret hingga 23 Agustus 2020, Kabupaten Lampung Barat terdapat jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 4 orang, selesai isolasi 3 orang, pasien positif yang meninggal dunia 1 orang.
Para orang tua menyambut baik sekolah mulai melakukan KBM secara tatap mukan pada Senin (24/8). Menurut wali murid, belajar pelajaran sekolah di rumah berbeda dengan di kelas sekolah.
“Kalau di rumah, anak-anak tidak bisa konsentrasi. Tapi kalau di sekolah ada gurunya mereka lebih menurut,” kata Mira, wali murid SD.
Dia berharap sekolah mulai kembali masuk dan belajar tatap muka karena belajar dari rumah, tidak semua orang tua dapat mendampingi secara terus menerus anak-anak belajar secara daring (online).
“Saya sendiri susah, dan banyak juga ibu-ibu yang mengeluh, karena mereka tidak mengerti belajar daring tersebut,” tuturnya.