Presiden Iran Klaim Perekonomian Aman di tengah Pandemi

Presiden Iran Hassan Rouhani menganggap enteng dampak pandemi bagi ekonomi Iran

EPA-EFE/PRESIDENT OFFICE HANDOUT
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh kantor kepresidenan menunjukkan Presiden Iran Hassan Rouhani saat pers bersama dengan perdana menteri Irak di Teheran, Iran, 21 Juli 2020. Presiden Iran Hassan Rouhani menganggap enteng dampak pandemi bagi ekonomi Iran. Ilustrasi.
Rep: Rizky Surya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Iran Hassan Rouhani menganggap enteng dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian di negaranya. Rouhani menyatakan pemerintahannya memiliki kemampuan untuk melewati krisis ekonomi.

Rouhani mengungkap perekonomian Iran hanya turun tiga persen. Padahal mayoritas negara lain melaporkan turunnya perekonomian sampai 20 persen. "Pemerintah bisa mengontrol situasi," klaim Rouhani dilansir Arab News pada Senin (24/8).

Dalam laporan lain menyebutkan Iran mengalami defisit anggaran sampai 50 persen, tingginya angka pengangguran, dan inflasi double digit. Menteri Ekonomi Iran Farhad Dejpansand menyebut pandemi Covid-19 memengaruhi 15 persen produk domestik bruto (PDB).

Dari kalkulasi IMF, Iran mengalami defisit uang sampai 439 juta dolar. Rouhani menyebut bukan hanya pandemi Covid-19 yang memengaruhi perekonomian, melainkan juga turunnya harga minyak pada 2014 dan penjatuhan sanksi pada 2018.

Di sisi lain, pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mengingatkan apa yang mesti dilakukan pemerintahan Rouhani agar lebih baik. Di antaranya mereformasi anggaran negara, perbankan, dan sistem perpajakan.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler