Nakes Positif Covid, Puskesmas Glagah tak Layani Rawat Inap
Tenaga kesehatan di puskesmas Glagah Probolinggo positif Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Puskesmas Glagah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur untuk sementara waktu tidak melayani rawat inap bagi pasien baru. Di puskesmas tersebut ada tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Untuk pasien yang sudah menjalani rawat inap di Puskesmas Glagah tetap akan dilayani dengan baik," kata Juru Bicara Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono, Selasa (25/8)
Menurutnya, kontak erat dari tenaga kesehatan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dilacak. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 diberlakukan work from home (WFH) bagi tenaga kesehatan lainnya.
"Sebenarnya mereka yang kontak erat itu sudah dilakukan pemeriksaan tes cepat dan hasilnya nonreaktif, namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya dan menerapkan WFH," tuturnya.
Dengan demikian, tenaga kesehatan tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik di rumah, meskipun tidak berada di Puskesmas Glagah.
"Untuk Puskesmas Glagah tidak ada penutupan operasional, sehingga puskesmas masih tetap beroperasi sebagaimana biasanya, hanya saja tidak melayani rawat inap bagi pasien baru," katanya.
Sebelumnya RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo ditutup sementara karena Direktur RSUD setempat terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian Puskesmas Maron dan kini Puskesmas Glagah juga ditutup untuk pelayanan rawat inap pasien baru karena tenaga kesehatan di dua puskesmas itu terpapar virus Corona.
Sementara itu, pelayanan kesehatan Puskesmas Maron di Kabupaten Probolinggo akan dibuka setelah hasil tes usap seluruh tenaga kesehatan di puskesmas itu keluar untuk memastikan tenaga kesehatan tersebut benar-benar sehat dan tidak terpapar virus Corona.
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Probolinggo tercatat sebanyak 376 orang terkonfirmasi positif dengan keterangan 68 orang masih dirawat dan menjalani isolasi, kemudian sebanyak 294 orang dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia.