Habib: Kita Sedih tak Bahagia, Padahal Kuncinya Diri Sendiri
Kunci kebahagiaan terletak pada manajemen diri masing-masing manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jangan remehkan efek kata-kata negatif yang sering diucapkan pada diri sendiri. Tanpa Anda sadari, hal ini bisa jadi penghambat untuk hidup lebih bahagia di dunia dan akhirat.
"Rasa tak bahagia bisa datang dari banyak hal, seperti pekerjaan, lingkungan sekitar, hingga orang-orang terdekat," kata Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi saat menyampaikan pesan hikmahnya, Selasa (1/9)
Namun, tahukah kita bahwa, penyebab rasa tak bahagia justru paling sering muncul dari diri sendiri. "Mungkin tanpa disadari, kita sering mengucapkan hal-hal negatif yang menghambat," katanya
Habib Abdurrahman menyampaikan pesan dari Andrew Newberg, M.D dan Mark Robert Waldman dalam bukunya Words Can Change Your Brain mengungkapkan, bahasa sangat memengaruhi kelangsungan hidup manusia.
"Bahkan, satu kata saja memiliki kekuatan untuk memengaruhi emosi seseorang, seperti ungkapan ini yaitu "Saya akan mengerjakannya nanti."
Menunda-nunda pekerjaan bisa memengaruhi rasa percaya diri dan produktivitas Anda:
ثَبَتَ أَنَّ أَحَدَ الصَّحَابَةِ خَاطَبَ لِسَانَهُ وَقَالَ: يَا لِسَانُ قُلْ خَيْرًا تَغْنَمْ وَاسْكُتْ عَنْ شَرٍّ تَسْلَمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَنْدَمَ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ ءَادَمَ مِنْ لِسَانِهِ» رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ.
“Seorang sahabat berbicara dengan lisannya : “Hai lidah, katakan apa yang baik dan Anda akan beruntung, dan tetap diam tentang apa yang buruk sebelum Anda menyesalinya. Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Sebagian besar dosa manusia berasal dari lidahnya.”