UEA Tegaskan Tetap Dorong Pembentukan Negara Palestina
Sikap UEA sama seperti negara Arab lainnya mendorong pembentukan Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Abdullah bin Zayed menegaskan negaranya tidak menentang dukungan untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota. Dia mengatakan sikap UEA sama seperti negara Arab lainnya yaitu tetap mendorong pembentukan negara Palestina.
"Sikap UEA tegas dan ditetapkan sebagaimana dukungan sikap Arab yang tidak berubah pada pembentukan negara Palestina merdeka dengan ibu kota di Yerusalem Timur," kata bin Zayed seperti dilansir Sputnik News, Selasa (1/9).
Menteri bin Zayed juga menekankan keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel adalah pilihan strategis dan memang diperlukan. Selain itu menurutnya, kesepakatan normalisasi itu tidak akan merusak hak-hak rakyat Palestina.
UEA dan Israel telah mengumumkan pada awal Agustus lalu bahwa mereka telah sepakat untuk menormalisasi hubungan bilateral dan menjalin hubungan diplomatik sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat. UEA menjadi negara Arab ketiga yang sepenuhnya mengakui Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Pada pertengahan Agustus, Asisten Menteri Luar Negeri UEA dan Kerja Sama Internasional untuk Urusan Kebudayaan, Omar Saif Ghobash, mengatakan UEA percaya Israel tidak akan melanjutkan rencana pencaplokan Tepi Barat setelah menangguhkannya sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian bilateral bersejarah dengan UEA.
Pada Senin kemarin pun, penerbangan penumpang langsung pertama dari Israel ke UEA membawa delegasi tingkat tinggi AS dan Israel, yakni dari Tel Aviv ke Abu Dhabi melalui wilayah udara Saudi. Delegasi Israel dipimpin oleh Kepala Dewan Keamanan Nasional Meir Ben Shabbat.
Delegasi AS dipimpin oleh Penasihat Presiden Senior Jared Kushner dan Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien. Kunjungan tersebut diperkirakan akan berlangsung selama dua hari. Agendanya mencakup pertemuan tingkat tinggi tentang kerja sama di berbagai bidang menjelang penandatanganan kesepakatan perdamaian bersejarah antara kedua negara.