KPU Jatim Petakan Titik Rawan Pilkada Serentak 2020
KPU Jatim melakukan pemetaan titik rawan dalam Pilkada serentak 2020.
REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur melakukan pemetaan terhadap beberapa titik rawan dalam pemilihan kepala daerah serentak yang digelar 19 kabupaten/kota di provinsi setempat pada 9 Desember 2020. Selain wilayah rawan konflik, KPU juga memberikan perhatian pada daerah-daerah yang rawan rendah partisipasi masyarakatnya dalam pilkada.
"Beberapa titik rawan dalam pilkada serentak yakni rawan konflik, rawan bencana, dan rawan rendahnya partisipasi pemilih, sehingga hal tersebut juga mendapat perhatian khusus," kata Komisioner KPU Jatim Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Gogot Cahyo Baskoro saat melakukan pemantauan pendaftaran pasangan calon di Kabupaten Jember, Ahad (7/9).
Menurutnya daerah rawan konflik yakni rawan tindakan kekerasan yang terjadi pada pilkada sebelumnya seperti di Mojokerto dan Tuban, sehingga harus dilakukan antisipasi agar tidak terjadi pada pilkada serentak 2020. "Kemudian daerah rawan bencana seperti Pacitan dan Trenggalek atau daerah yang berada di sekitar gunung api aktif, sehingga perlu ada penanganan khusus untuk distribusi logistik pilkada," ujarnya.
Beberapa daerah pelosok seperti Kepulauan Bawean di Gresik juga mendapat perhatian dan banyaknya kepulauan di Kabupaten Sumenep tentu akan berdampak pada distribusi logistik.
"Logistik pilkada akan didistribusikan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau seperti banyaknya kepulauan di Sumenep dan Pulau Bawean di Gresik," ucap mantan Komisioner KPU Jember itu.
Untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau, lanjut dia, diharapkan untuk proses distribusi dan penyimpanan di gudang tidak ada kendala karena diprediksi curah hujan pada Desember cukup tinggi dan cuaca yang tidak menentu. Tidak hanya itu, lanjut dia, ada titik rawan partisipasi pemilih rendah pada pemilu sebelumnya, sehingga harus ada perhatian khusus agar pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan sukses dan lancar dengan partisipasi pemilih yang maksimal.
"Ada tiga daerah yang tingkat partisipasinya rendah seperti Tuban, Surabaya, dan Jember, sehingga diharapkan saat pandemi Covid-19 tidak menjadi kendala bagi masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya pada 9 Desember 2020," ujarnya.
Ada 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menggelar pilkada serentak tahun 2020 yakni Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang.
Kemudian Kabupaten Ngawi, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Kediri.