Bank Mandiri Salurkan Kredit Usaha Mikro Rp 41 Triliun
Bank Mandiri menargetkan komposisi kredit UMKM meningkat 20 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro produktif sebesar Rp 41 triliun. Perseroan pun berupaya mendorong agar komposisi kredit UMKM meningkat sebesar 20 persen.
Berdasarkan laporan kinerja semester satu 2020, komposisi penyaluran kredit Bank Mandiri didominasi sektor korporasi dengan porsi 39,9 persen. Kemudian berturut-turut diikuti segmen komersial 16,4 persen, mikro 13,9 persen, anak usaha 13,2 persen, konsumer 10,5 persen, dan UKM enam persen.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan saat ini komposisi penyaluran kredit ke sektor UMKM memang belum mencapai 20 persen. Hal ini mengingat arahan Bank Indonesia yang mendorong perbankan dapat mendorong penyaluran kredit ke UMKM dengan komposisi minimum 20 persen dari total penyaluran kredit.
"Suatu saat nanti kita dorong ke kredit UMKM mencapai minimum 20 persen. Apalagi saat ini dengan program PEN kita diharapkan lebih proaktif salurkan ke mikro produktif, sehingga bisa membantu capai threshold yang diharapkan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (9/9).
Menurutnya Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit ke sektor UMKM melalui sejumlah program yakni kredit usaha rakyat (KUR), kredit usaha mikro (KUM), maupun kredit serbaguna mandiri (KSM) untuk nasabah payroll yang mengajukan kredit untuk membuka usaha. Saat ini Bank Mandiri mendorong inisiatif Open Banking lewat bersinergi dengan sejumlah financial technology.
“Dengan penerapan teknologi berbasiskan API, integrasi dengan mitra Bank Mandiri dapat dilakukan dengan mudah. Dalam waktu dekat Bank Mandiri akan membuka akses ke lebih banyak lagi layanan perbankan melalui API,” ucapnya.
Terbaru Bank Mandiri baru saja melakukan sinergi dengan Telkomsel dan LinkAja dalam menyalurkan fasilitas kredit mikro produktif bagi mitra Telkomsel terpilih melalui aplikasi digital Digipos. Bank Mandiri menyediakan penyaluran kredit senilai Rp100 miliar hingga Rp 250 miliar ke 150 ribu mitra untuk diberikan kepada sekitar 500 ribu mitra Telkomsel yang ada.
"Kerja sama dengan fintech tidak hanya dengan Telkomsel, kita juga ada dengan Tokopedia, Bukalapak, Shopee, bisa kurang lebih Rp 1 triliun (penyaluran kredit), harapannya amount dan tingkat penyaluran meningkat konsisten," ucapnya.