Perusahaan Pakaian Dalam Israel Lakukan Pemotretan di UEA
Pemotretan pakaian dalam Israel jadi kampanye pertama sejak normalisasi hubungan
REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Perusahaan pakaian dalam dan piama asal Israel, Fix, melakukan pemotretan untuk keperluan pemasaran produknya di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Itu dianggap sebagai kampanye pertama sejak Israel dan UEA melakukan normalisasi hubungan diplomatik.
CEO Fix Anat Bogner mengungkapkan perusahaannya akan melakukan ekspansi ke luar negeri, termasuk UEA. Fix berencana membuka toko di UEA karena perekonomian di negara tersebut sangat baik. Itu menjadi salah satu alasan pemotretan dilakukan di Dubai.
Dalam sesi pemotretan, Fix memilih May Tager, model asal Israel yang berbasis di Dubai dan Anastasia Bandarenka asal Rusia. "Saya sangat senang menjadi model Israel pertama yang mengambil gambar untuk merek Israel di sini," kata Tager kepada Reuters, dikutip laman Middle East Eye pada Selasa (8/9). Tager menyebut pemotretan itu sebagai momen bersejarah mode dan politik.
Dalam pemotretan, Tager dan Bandarenka berpose memakai piama dan memegang bantal di sebuah tempat tidur di gurun dengan suasana berangin hasil rekaan. Mereka kemudian difoto sambil mengibarkan bendera Israel dan UEA. Menurut Tager, mereka yang memiliki paspor Israel belum dapat memasuki UEA. Namun, dia dapat terbang dengan menggunakan paspor Eropa.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan dilaporkan akan bertemu di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS), pada 15 September mendatang. Mereka akan menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik yang dicapai pada 13 Agustus lalu.
"Saya bangga karena pekan depan datang ke Washington atas undangan Presiden (Donald) Trump untuk mengambil bagian dalam upacara bersejarah di Gedung Putih untuk perjanjian damai antara Israel dan Uni Emirat (Arab)," ujar Netanyahu melalui akun Twitter pribadinya.
Pemerintahan Trump memang telah menjadi mediator atau penengah dalam proses normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan UEA. AS berharap negara-negara Arab lainnya dapat mengikuti langkah UEA.