Erick Thohir Tegaskan Pentingnya Bersama Kendalikan Covid-19

Suksesnya pilkada jangan menjadi kegagalan penanganan Covid-19.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan arahan secara virtual saat kegiatan Deklarasi Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Kamis (10/9). Deklarasi tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dalam setiap tahapan Pilkada serentak 2020 serta mendukung percepatan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto: Abdan Syakura/Republika
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menegaskan pentingnya gotong royong dan penegakan protokol kesehatan, termasuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2020. 

Baca Juga


Dalam acara Pencanangan Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 Yang Aman, Damai dan Sehat di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Kamis (10/9), Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya menekan angka kasus dan fatality rate (kematian) agar berangsur membaik. 

Hal ini menurutnya menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, mulai dari KPU, Bawaslu termasuk para kontestan yang akan bertarung dalam pilkada.

"Tolong dipastikan, suksesnya pilkada jangan menjadi kegagalan penanganan Covid-19. Karena tidak ada artinya, sukses pilkada tetapi penanganan Covid-19 gagal," ujar Erick.

Erick juga meminta para kontestan pilkada, mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga fatality rate di tengah-tengah masyarakat, meskipun sedang bersaing dalam kontestasi pilkada. 

"Ini tanggung jawab bersama, dan pemimpin sejati adalah pemimpin yang bertanggung jawab pada masyarakat," ucap Erick. 

Ia melanjutkan, tingkat kematian mengalami perbaikan dari 9 persen pada April menjadi 4  4 persen pada Agustus. Namun, dibandingkan grafik rata-rata yang ada di dunia, Indonesia masih lebih tinggi persentasenya.

"Sungguh kehilangan besar karena Covid-19, ada anak yang kehilangan orang tuanya, orang tua kehilangan anaknya, da suami yang kehilangan istrinya, dan sebaliknya. Bahkan dalam skala bernegara, negara telah kehilangan orang-orang terbaiknya, pemikir terbaiknya, para tenaga kesehatan, yang demikian berharga, dan semuanya tidak mudah tergantikan," ungkap Erick.  

Erick mengajak masyarakat bersama-sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjaga penyebaran Covid-19 terkendali dan tren kesembuhan terus membaik, meski tidak mudah. 

"Tetapi kalau kita bergotong royong, Insya Allah bisa," tegas Erick.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler