Jokowi: Indonesia Tengah Hadapi Tantangan Berat
Untuk mengatasi krisis yang terjadi diperlukan langkah-langkah dan strategi yang extr
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, tantangan yang tengah dihadapi Indonesia akibat dampak dari pandemi covid-19. Ia mengaku, tantangan saat ini yakni krisis kesehatan dan ekonomi yang juga dialami oleh berbagai negara lainnya di dunia sangatlah berat.
“Saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, sangat berat. Pandemi covid19 telah membawa kita dalam suasana yang belum pernah terjadi sebelumnya. 215 negara harus menghadapi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang sangat rumit,” ujar Jokowi saat menyampaikan orasi ilmiah Dies Natalis 63 Tahun Unpad, Jumat (11/9).
Menurut Jokowi, tak satupun negara memiliki pengalaman dalam menghadapi krisis yang diakibatkan oleh pandemi ini. Baik negara maju maupun negara berkembang sama-sama tak siap menghadapi tantangan ini.
Jokowi mengatakan, untuk mengatasi krisis yang terjadi diperlukan langkah-langkah dan strategi yang extraordinary. Selain itu, cara berpikir dan budaya kerja masyarakat pun juga harus berubah.
Ia mencontohkan, perlunya masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas selama pandemi terjadi. Tak hanya itu, masyarakat juga harus menjalankan protokol kesehatan lainnya untuk mencegah terjadinya penularan covid yang lebih luas.
“Yang dulu dianggap tidak wajar sekarang justru menjadi keharusan. Kita harus jaga jarak, pakai masker, bahkan pakai faceshield. Kita harus bekerja dari rumah, kuliah dari rumah dan bersilaturahmi secara virtual,” ucapnya.
Dalam orasinya, Presiden juga menyampaikan bahwa Universitas Padjajaran telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Unpad, kata dia, telah melahirkan berbagai tokoh bangsa yang berkontribusi penting bagi kemajuan bangsa dan negara seperti Prof Iwa Koesoemasoemantri dan Prof Mochtar Kusumaatmadja.
“Prof Iwa Koesoemasoemantri, tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang beberapa kali dipercaya menjadi anggota kabinet di era Presiden Soekarno. Prof Mochtar Kusumaatmadja, diplomat hebat, Menlu yang sangat disegani. Dan masih banyak ratusan alumni lainnya dengan nama besar di tingkat nasional dan internasional dari Unpad,” ujar dia.
Jokowi mengatakan, para tokoh bangsa tersebut terus memberikan inspirasi kepada generasi saat ini untuk menghadapi berbagai tantangan. Karena itu, ia menekankan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik dan cepat beradaptasi dengan perkembangan dunia untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Lebih lanjut, adaptasi terhadap situasi yang tengah terjadi juga perlu diterapkan di dunia pendidikan dengan menjalankan standar normalitas baru. Perguruan tinggi, kata dia, harus menerapkan standar normalitas baru dalam budaya kerja dan cara kerja.
“Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang terbuka luas. Standar normalitas baru tersebut harus dirumuskan dalam berbagai kebijakan,” tambah Jokowi.
Tak hanya itu, standar normalitas baru juga perlu diterapkan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Riset dan pengembangan teknologi di bidang digital pun seharusnya menjadi prioritas agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
“Bagaimana teknologi digital, big data analytic, artificial intelligence bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Bagaimana agar inovasi dan digitalisasi dalam revolusi teknologi jilid keempat, bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa,” kata dia.
Jokowi yakin, Unpad memiliki potensi besar memberikan kontribusi dalam inovasi riset pengembangan iptek dan juga inovasi pendidikan sehingga mampu menghasilkan SDM yang unggul.