KAI Integrasikan Layanan Rail Express dengan Bluebird

Integrasi Blue Bird untuk transportasi lanjutan penumpang Rail Express

Antara/Aprillio Akbar
Penumpang duduk di dalam rangkaian gerbong KA Bima rute Stasiun Gambir-Malang PP di Stasiun Gambir, Jakarta.
Rep: Rahayu Subekti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengintegrasikan layanannya dengan PT Blue Bird Tbk. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memberikan layanan last mile atau transportasi lanjutan bagi penumpang kereta api jarak jauh Rail Express.


“Inovasi ini kami tujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan KAI. Integrasi layanan pada aplikasi KAI Access dan layanan Rail Express ini sebagai upaya KAI untuk membentuk suatu ekosistem transportasi secara menyeluruh,” kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (16/9).

Sebagai tahap awal, lanjut Didiek, jangkauan dari kolaborasi kedua layanan tersebut akan diimplementasikan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Didiek memastikan nantinya akan diterapkan di seluruh kota dari layanan operasional KAI dan Bluebird.

“Pengembangan aplikasi dan layanan tersebut untuk mendukung bisnis KAI yang kedepannya fokus pada transformasi digital,” tutur Didiek.

Dengan adanya integrasi layanan tersebut, Didiek menuturkan KAI menawarkan aksesibilitas ekstra bagi para pelanggan yang menggunakan aplikasi KAI Access. Dia mengatakan, penumpang akan mendapatkan pilihan untuk memesan layanan taksi Bluebird pada aplikasi tersebut.

“Dengan demikian fitur ini memberikan kepastian dan kenyamanan lebih bagi penumpang untuk melakukan perjalanan hingga tujuan akhirnya,” ujar Didiek.  

Didiek memastikan, layanan tersebut akan dikembangkan juga untuk melayani kebutuhan layanan taksi penumpang. Khususnya untuk melakukan perjalanan dari lokasi penjemputan awal menuju ke stasiun keberangkatan. Multi-channel booking Bluebird di KAI Access mencakup wilayah Jakarta (Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen), Bandung (Stasiun Bandung), Semarang (Stasiun Semarang Tawang), dan Surabaya (Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Surabaya Gubeng).

“Dengan peningkatan integrasi antarmoda di stasiun, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Didiek.

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo mengatakan saat ini Bluebird juga mengedepankan integrasi layanan antarmoda. Khususnya, kata Noni, sesama layanan transportasi publik.

“Oleh karena itu kami melihat bahwa kerja sama ini merupakan sinergi sangat baik antara BUMN dan perusahaan swasta Indonesia dalam menghadirkan jaringan antar moda yang saling terintegrasi guna turut serta memajukan industri transportasi tanah air,” jelas Noni. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler