Tingkat Kesuksesan UMKM Masuk Digital Sebesar 5 Persen

Tidak mudah bagi UMKM merespon pasar digital karena bisnis UMKM yang lebih kecil

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta Tutty Fetrianingsih memotret kerajinan produksinya yang dipasarkan melalui online marketplace, di galeri Kana Shibori, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2020). Guna mendorong produktivitas para pelaku UMKM, XL Axiata bekerjasama dengan Komunitas Karang Mitra Usaha Yogyakarta menyediakan layanan internet melalui program paket komunitas XL Biz yang mempermudah mereka untuk go digital.
Rep: iit septyaningsih Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masuk ekosistem digital. Meski tingkat kesuksesannya hanya sekitar 5 persen.  "Jadi kalau UMKM mau on boarding ke digital, sukses rate-nya 5 persen. Ini berlaku di seluruh dunia," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Hanung Harimba Rachman dalam webinar pada Selasa (29/9).


Ia menjelaskan, tidak mudah bagi UMKM merespon pasar digital. Salah satunya karena bisnis UMKM yang lebih kecil.  "Karena tidak mudah, jadi kita bantu merek lewat berbagai pelatiha-pelatihan digital. Misalnya bagaimana memanfaatkan media sosial, kita juga ada program kakak asuh yang bisa coaching sebelum mereka on boarding ke digital," tutur Hanung. 

Kementerian, lanjutnya, juga mendorong adanya reseller di dunia digital. "Alibaba pun membangun reseller-reseller, itu kunci mereka bisa berhasil dan yang membuat sukses rate lebih tinggi. Jadi bagaimana sektor produktif bisa berkembang," ujarnya. 

Ia berharap, nantinya ada langkah khusus mendorong para produsen. Sebab, kalau hanya reseller yang didorong, mereka bisa saja menjual barang impor. "Kita ingin mendorong produk-produk kita masuk digital," kata Hanung. Dirinya berharap pula, ke depan banyak bermunculan koperasi e-commerce atau e-commerce yang dimiliki koperasi.  "Itu belum banyak terjadi. Ke depannya terus didorong," kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler