Bupati Banyumas Siapkan 4.000 Tes Swab Bagi Pesantren
Berbagai upaya akan dilakukan Pemkab Banyumas untuk memutus klaster pondok pesantren.
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Menyusul ditemukannya kasus ratusan santri positif Covid-19, Pemkab Banyumas menyiapkan ribuan paket tes swab bagi kalangan pesantren. "Kami siapkan alokasi 4.000 tes swab bagi kalangan santri dan pengasuhnya," jelas Bupati Achmad Husein, Rabu (30/9).
Dia menyebutkan, dengan alokasi 4.000 tes diharapkan bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 di kalangan pesantren. "Masalah penyebaran Covid 19 di kalangan pesantren ini perlu diatasi. Jangan sampai klaster-klaster pesantren di Banyumas terus bermunculan," katanya.
Meski demikian dia mengakui, alokasi sebanyak 4.000 tes swab bagi pesantren, tentu tidak akan mencukupi kebutuhan mengingat jumlah santri di Banyumas yang mencapai puluhan ribu orang. Untuk itu dia menyatakan, pelaksanaan test swab di pesantren akan dilakukan bila ditemukan warga lingkungan pesantren yang positif Covid-19 dengan gejala, atau atas permintaan pengelola pesantren melalui koordinasi dengan Rabithah Ma'ahid al Islamiyah (RMI) serta Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).
Selain mengalokasi tes swab untuk 4.000 santri dan pengasuhnya, Bupati Banyumas juga telah menyiapkan vitamin, masker dan desinfektan. "Ada 50 ribu vitamin yang kami siapkan untuk kalangan pesantren. Sedangkan untuk masker, kami siapkan dua kali lipat dari jumlah santri di Banyumas," katanya.
Dia menyatakan, berbagai upaya akan terus dilakukan Pemkab Banyumas untuk memutus klaster pondok pesantren di Banyumas. Termasuk saat diketahui ada santri yang positif Covid-19, maka langsung dilakukan tindakan karantina di lokasi yang telah disiapkan. Sedangkan pesantrennya, akan dilakukan lockdown.
Bersamaan dengan kebijakan tersebut, Achmad Husein juga menyatakan tak akan lepas tangan dengan kebutuhan sehari-hari para santri. "Semua biaya konsumsi menjadi tanggungan Pemkab," katanya.
Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Banyumas belakangan muncul klaster pesantren dengan kasus positif cukup besar. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 190 santri dari satu pesantren di Watumas Kelurahan Purwonegoro Kecamatan Purwokerto Utara dipastikan positif Covid-19. Jumlah itu belum seluruhnya, karena masih ada santri yang menunggu hasil tes swab.
Bupati menyatakan, para santri yang dipastikan positif sudah dikarantina di Kantor Diklat Pemkab Banyumas di Baturraden. Sedangkan santri yang hasil tes swabnya belum keluar, untuk sementara diisolasi di lingkungan pesantren.
Untuk santri yang positif, dia menyatakan, seluruhnya merupakan pasien tanpa gejala. Bahkan sebanyak 17 orang di antaranya, saat ini sudah dinyatakan sembuh. "Ke 17 orang yang sudah negatif tidak langsung dipulangkan. Namun harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Achmad juga meminta agar para santri dan pengelola pesantren agar menjaga pengasuh pesantren yang sudah berusia lanjut. "Jangan sampai mereka tertular Covid-19, karena mereka termasuk comorbid, atau orang yang berisiko tinggi bila terjangkit Covid-19," katanya.