Nissan Kembangkan Mobil Listrik Tanggap Darurat Bencana
Nissan Re-Leaf itu akan memiliki fungsi utama layakanya sebuah mobile genset.
REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA -- Nissan adalah salah satu pabrikan yang gencar melakukan pengembangan mobil listrik. Nissan Leaf pun jadi salah satu electric vehicle (EV) andalan dari pabrikan Jepang tersebut.
Dilansir dari Car and Driver pada Kamis (1/10), saat ini Nissan sedang mengembangkan mobil siaga bencana berbasis Nissan Leaf. Mobil konsep yang disebut dengan Nissan Re-Leaf itu akan memiliki fungsi utama layakanya sebuah mobile genset.
Artinya, sebagai sebuah mobil listrik, Re-Leaf tak hanya menggunakan baterai untuk menggerakan powertrain. Artinya, baterai itu juga dapat diakses untuk menjadi sumber daya bagi sejumlah peralatan elektronik yang diperlukan saat terjadi bencana.
Untuk menunjang fungsi tersebut, Nissan Re-Leaf dibekali dengan baterai 62 kWh dan power outlet. Dengan fitur ini, Nissan mengklaim Re-Leaf mampu menyupplai kebutuhan listrik rumah tangga selama tiga hingga enam hari. Sedangkan jika digunakan sebagai sumber daya dalam ventilator medis selama 24 jam, maka hal itu hanya akan memakan sekitar 5 persen kapasitas baterai.
Nah, agar dapat melibas segala medan, maka mobil ini dibekali dengan ground clearance yang lebih tinggi dan ban yang lebih mumpuni. Bangku belakang pun dihilangkan demi dapat menampung sejumlah peralatan darurat.
Soal nama, Re-Leaf sendiri merupakan singkatan dari fungsi mobil tersebut. Imbuhan "Re" dalam nama Leaf adalah singkatan dari response dan recovery. Artinya, diharapkan kehadiran mobil ini mampu memberikan tindakan secepat mungkin dan berperan dalam pemulihan usai bencana.
Leaf sendiri merupakan salah satu EV terlaris saat ini. Bahkan, Nissan telah memproduksi Leaf sebanyak 500 ribu unit. Hal ini pun dinilai jadi sebuah capaian yang patut dibanggakan mengingat kehadiran EV bukan tanpa tantangan.
Meskipun, sebenarnya capaian ini meleset dar target yang ditetapkan. Karena, awalnya Nissan sempat menargetkan untuk dapat mencapai produksi 500 ribu unit pada 2012.