Menkominfo Ajak UMKM dan Ultramikro Ekspansi ke Digital
Di tengah penurunan penjualan offline, penjualan online meningkat 480 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengajak pegiat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ultra mikro memperluas cakupan bisnisnya ke digital. Johnny mengatakan, adanya pandemi Covid-19 membuat aktivitas usaha fisik (offline) menurun, namun tidak dengan usaha secara daring.
Ia mengungkap, di tengah menurunnya usaha offline karena pembatasan fisik, aktivitas perekonomian digital justru meningkat pesat, yakni sekitar 480 persen pada April 2020.
"Penjualan daring meningkat 480 persen dibandingkan Januari, ini peningkatan luar biasa dalam satu kuartal," ujar Johnny saat meluncurkan program Pelatihan Digital UMKM, Senin (5/10).
Karena itu, ia meyakini jika pegiat UMKM dan ultramikro memanfaatkan telekomunikasi dan informatika secara optimal maka akan meningkatkan peluang usahanya. Hal ini juga akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, lantaran sektor UMKM dan ultra mikro memiliki kontribusi signifikan bagi ekonomi.
"Sumbangsih UMKM terhadap PDB kisaran 60 persen, merespons peluang tersebut pemerintah mengupayakan pendampingan ke usaha UMKM dan ultramikro untuk perluasan aktivitas bisnis ke ruang digital yang disebut digital on boarding," kata Johnny.
Johnny menilai aspek perluasan ini harus dioptimalkan lantaran jumlah UMKM dan ultra mikro yang memanfaatkan ruang digital baru sekitar 14,6 persen atau setara 9,4 juta dari seluruh 64 juta UMKM dan ultramikro.
Karena itu, pemerintah melalui program Pelatihan Digital UMKM memberi pendampingan bagi UMKM dan ultramikro yang ingin mengembangkan bisnisnya ke ruang digital. Program pelatihan kerjasama BAKTI, Kominfo, Asosiasi e-Commerce (idEA) dan Bangga Buatan Indonesia ini akan memberikan pendampingan ke seluruh UMKM, terutama di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar serta daerah pariwisata super prioritas dengan durasi program 2,5 bulan, dengan didukung kurikulum 60 model pilihan.
"Ini model intensifikasi pendampingan yg umumnya 3 -7 hari pelatihan, tapi khusus 64 modul pendampingan selama 2,5 bulan, karenanya diharapkan pendampingan ini meningkatkan peran on boarding UMKM dan ultra mikro Indonesia," kata Politikus Partai Nasdem itu.
Rencananya, program ini akan diikuti oleh sekira dua ribu 2000 UMKM maupun ultra mikro baik di level on boarding masuk ke bisnis digital maupun pengembangan bisnis di ruang digital.