Korsel Musnahkan 1.500 Babi Akibat Demam Babi Afrika
Demam babi Afrika tidak menyerang manusia
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pihak berwenang Korea Selatan memusnahkan setidaknya 1.500 babi setelah, untuk pertama kalinya dalam setahun, menemukan kasus baru demam babi Afrika (African swine fever/ASF) di sebuah peternakan pekan ini.
Hal itu disampaikan dalam laporan dari kantor berita Yonhap pada Jumat (9/10). Tiga babi yang mati di sebuah peternakan di provinsi Gangwon pada Kamis malam dinyatakan positif mengidap penyakit demam babi Afrika, yang tidak menyerang manusia tetapi bisa mematikan bagi babi.
Pihak berwenang memusnahkan semua babi yang berada dalam radius 10 kilometer dari peternakan itu, menurut Yonhap, yang mengutip kementerian pertanian Korea Selatan. Sekitar 400.000 babi dimusnahkan setelah wabah demam babi Afrika yang dimulai akhir tahun lalu melanda setidaknya 14 peternakan.
Yonhap juga menyebutkan bahwa hingga pekan ini belum ditemukan kasus baru demam babi Afrika di peternakan sejak Oktober 2019. Namun, ditemukan 750 kasus pada babi hutan yang berkeliaran di perbatasan dengan Korea Utara.
Pada September, Korea Selatan melarang impor daging babi dari Jerman setelah adanya laporan kasus demam babi Afrika pada babi hutan di wilayah Jerman timur.