Kremlin Sebut Rusia Mampu Fleksibel dalam Respons Covid

Rusia mengaku memiliki lebih banyak ruang bermanuver sa

Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin, kantor kepresidenan Rusia, pada Senin mengatakan, Rusia dapat menjadi lebih fleksibel dalam menangani pandemi Covid-19 daripada awal tahun ini saat penguncian diberlakukan di negara itu.

Menurut Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rusia sekarang memiliki lebih banyak ruang untuk bermanuver karena metode perawatan yang ada sudah lebih baik. Rusia telah lebih banyak tempat tidur di rumah sakit tersedia, serta memiliki sistem yang telah dicoba dan diuji untuk mengatasi virus Covid-19 tersebut.

Baca Juga



Rusia, yang saat ini tidak memberlakukan penguncian (lockdown), mencatat rekor peningkatan kasus infeksi virus corona baru pada Ahad (11/10). Sebelumnya pada Senin, kasus baru Covid-19 tetap mendekati level tersebut.

Sebelumnya, Dmitry Peskov pada Jumat (9/10) mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia tidak berencana memberlakukan kembali langkah pengunciandi seluruh negeri untuk saat ini meskipun kasus infeksi virus corona meningkat.

Rusia melaporkan 9.412 kasus baru Covid-19 pada Jumat, yang merupakan hitungan harian tertinggi sejak 23 Mei. Kenaikan kasus harian itu menyebabkan total kasus COVID-19 nasional Rusia menjadi 1.194.643 pada 2 Oktober.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler