Jamkrindo Jamin 236.471 Debitur Kredit Modal Kerja
Jamkrindo membuat program pemberdayaan di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamkrindo telah menjamin 236.471 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Perseroan pun menyerahkan paket bantuan mesin pengolah mangga menjadi keripik kepada UKM Saluyu dan sarana budidaya hortikultura sistem hidroponik kepada Asosiasi Homestay Ciletuh.
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan penyerahan program Bina Lingkungan Jamkrindo merupakan kelanjutan program pemberdayaan di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark.
“Jamkrindo sudah memulai gerakan pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh pada 2019 dan rencananya akan berlanjut hingga 2022 sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani oleh direksi Jamkrindo dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (14/10).
Menurutnya pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari upaya perseroan berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
“Sebagai perusahaan penjaminan kredit yang bisnisnya juga berkaitan dengan masyarakat, kami ingin ikut berkontribusi bagi masyarakat langsung,” ucapnya.
Randi menyebut mesin pengolah mangga diserahkan kepada anggota UKM Saluyu yang sebagian merupakan eks tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang memilih pulang kampung untuk membuka usaha di tengah terus meningkatnya popularitas Geopark Ciletuh. Jamkrindo dan UKM Saluyu sejak awal 2020 melakukan diskusi intensif dan pencarian ide usaha berbasis bahan baku lokal.
“Lalu, disepakati untuk memberi nilai tambah pada mangga yang merupakan salah satu komoditas lokal di Geopark Ciletuh,” ucapnya.
Data dari Kecamatan Ciemas menunjukkan, kebun mangga milik masyarakat di wilayah itu mencapai sekitar 200 hektare dengan produksi ratusan ton selama masa puncak panen. Setiap kali panen raya, harga mangga selalu jatuh karena tidak terserap pasar.
“Untuk itulah, UKM Saluyu berinisiatif menjaga harga di tingkat petani dengan menjadikannya bahan baku untuk keripik mangga,” ucapnya.
Adapun bantuan prasarana budidaya hortikultura secara hidroponik diserahkan kepada Asosiasi Homestay Ciletuh untuk memberikan nilai tambah bagi homestay yang selama ini menjadi tempat singgah dan menginap wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh. Selain menjadi sumber bahan makanan untuk wisatawan yang menginap, budidaya sayuran secara hidroponik itu juga bisa menjadi sarana edukasi bagi wisatawan yang menginap.
Selain memberikan program Bina Lingkungan (BL), PT Jamkrindo juga memulai proses penyaluran Program Kemitraan (PK) untuk anggota Asosiasi Homestay Ciletuh (IHC). Para anggota IHC membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan skala usaha karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh, terutama pada akhir pekan dan hari libur.